HARGA BBM

Naiknya Harga BBM Hanya Untungkan Pengusaha

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 16:53 WIB
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia merancang aksi untuk turun ke jalan menolak naiknya harga BBM bersubsidi yang dinilai hanya menguntungkan pengusaha.
(ANTARA FOTO/OJT/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya menguntungkan para pengusaha. Presiden KSPI Said Iqbal menyebutkan setidaknya ada dua keuntungan yang akan dinikmati pengusaha dari kebijakan tersebut.

Said menyebut keuntungan pertama yang didapat pengusaha adalah membanjirnya proyek infrastruktur dari pemerintah, yang meskipun telah melakukan penghematan dana subsidi untuk membangun infrastruktur tetapi tetap memberi kesempatan kepada swasta untuk menanamkan modalnya disana. 

“Kemudian profit pengusaha tidak berkurang karena mereka menaikkan harga jual barang yang akan ditanggung konsumen yang membeli,” ujar Said kepada CNN Indonesia, Selasa (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara bagi pekerja dampak kenaikan harga BBM bersubsidi akan langsung dirasakan. Seperti penurunan daya beli, peningkatan biaya sewa kontrakan, biaya transportasi, harga makanan dan sebagainya.

“Lebih dari 86 juta orang pengguna sepeda motor termasuk kaum buruh menggantungkan nasibnya dari subsidi harga BBM, jadi tidak benar kalau subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang kaya saja,” kata Said.

Turun ke Jalan

KSPI menurutnya mempertanyakan realokasi dana subsidi BBM yang menurut pemerintah disalurkan ke masyarakat melalui Kartu Sakti Jokowi. Menurut Said tidak satu pun buruh anggota KSPI yang turut menerima kartu tersebut. 

"Hal ini diperparah dengan nilai kenaikan upah minimum yang sangat kecil, seperti UMP Jakarta hanya Rp 2,7 juta. Sehingga kenaikan upah minimum ini menjadi sia-sia dengan naiknya harga BBM,” kata Said. 

KSPI dan serikat pekerja lainnya menurut Said tengah berkonsolidasi untuk mempersiapkan aksi besar-besaran di 20 provinsi dan 150 kabupaten/kota untuk menolak kenaikan harga BBM tersebut. 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER