DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM

Pertamina Perkirakan Permintaan Pertamax Naik

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 17:43 WIB
Pengguna premium dan solar berpotensi beralih ke pertamax menyusul naiknya harga kedua jenis BBM bersubsidi tersebut sebesar Rp 2.000 per liter.
Motor antre mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Pom Bensin Jakarta, Senin, 17 November 2014. Pemerintah akhirnya menaikan harga jual eceran BBM Bersubsidi dari Rp 6500 menjadi Rp 8500 per liter untuk premium dan untuk solar sebelumnya Rp 5500 menjadi Rp 7500 per liter mulai 18 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) akan menambah pasokan pertamax sekitar 400 ribu barel pada Desember 2014 guna mengantisipasi lonjakan konsumsi akibat peralihan pengguna premium dan solar.

"Ini dampak positif dari kenaikan harga BBM subsidi. Kami akan tambah 2 cargo (sekitar 400 ribu barel) pertamax Desember nanti," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya kepada CNN Indonesia, Selasa (18/11).

Kendati demikian, jelas Hanung, kenaikan harga premium sebesar Rp 2.000 per liter diyakini tidak akan memberi dampak besar terhadap konsumsi BBM bersubsidi. Pertamina memperkirakan volume pemakaian BBM bersubsidi tetap akan melampaui kuota 48 juta Kiloliter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat kenaikan harga, Kami perkirakan penurunan konsumsi premium berkisar 250 ribu kl. Sebelumnya, prognosa Kami jebolnya kuota mencapai 1,9 juta kl," tuturnya.

Tahun ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) mematok angka kuota BBM bersubsidi di kisaran 48 juta kl. Dengan perkiraan kelebihan kuota 1,65 juta kl, maka jumlah distribusi BBM bersubsidi hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai 49,6 juta kl.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER