Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 24 ribu armada taksi di wilayah DKI Jakarta siap ikut mogok nasional pada hari ini (19/11) menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter.
"Anggota kami punya 24 ribu armada taksi dari 30 perusahaan di Jakarta. Kalau komandan bilang mogok, ya kita ikut," ujar M Siburian, Ketua
Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Unit Taksi DKI Jakarta kepada CNN Indonesia, Selasa (18/11).
Sebelumnya Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena Soerbakti menginstruksikan seluruh anggotanya untuk melakukan aksi mogok nasional mulai Rabu (19/11) pukul 00.00 WIB. Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguh Widjayanto, Kepala Hubungan Masyarakat PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengatakan perusahaannya selaku anggota Organda akan mengikuti keputusan organisasi. Blue Bird juga akan mempertimbangkan kenaikan tarif taksinya sesuai dengan persentase yang diizinkan Organda.
"Kalau Blue Bird kan tergabung dalam Organda Unit Taksi, jadi bergantung keputusan organisasi," tuturnya.
Berdasarkan pengalaman 2013, lanjut Teguh, ketika harga premium dan solar naik Rp 2.000 per liter, perusahaan taksi menaikkan tarif sekitar 20 persen hingga 25 persen. "Tapi untuk kali ini belum diputuskan karena masih dibicarakan. Kalau perhitungan kami dampak kenaikan BBM ke biaya operasional itu sekitar 20 persen dari total
cost," jelasnya.