OUTSOURCING

Balada Supir Facebook, Digaji Kecil Jam Kerja Sedikit

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2014 18:58 WIB
Tak semua orang yang bekerja di Facebook merasakan kemakmuran perusahaan jejaring sosial itu, khususnya pekerja dari outsourcing atau alih daya.
(CNN Indonesia/REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook termasuk perusahaan yang paling diidamkan di seluruh dunia. Gaji karyawannya terbilang besar. Bahkan yang magang saja dibayar dengan memuaskan di sana.

Begitulah hasil studi Glassdoor, perusahaan penyedia informasi database yang membahas tentang gaji dan pekerjaan di sebuah perusahaan. Menurut Glassdoor, gaji anak magang di Facebook mencapai US$ 5.602 per bulan.
 
Tapi tak semua orang yang bekerja di Facebook merasakan kemakmuran itu. Sejumlah pekerjaan di sana dialihdayakan, yaitu supir bus antar jemput, cleaning service, dan satpam.

Pendapatan mereka jauh di bawah karyawan Facebook. Contohnya saja supir bus, yang bekerja di bawah perusahaan bernama Loop Transportation. Mereka dibayar antara US$ 17 dan US$ 25 per jam (Sekitar Rp 204 ribu-Rp 300 ribu).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jam kerja mereka pendek saja. Tiap supir rata-rata hanya bekerja dua shift sehari. Di antara shift itu mereka tak bekerja, tak dibayar, dan tak boleh bekerja sambilan yang lain.

Jimmy Maerina, salah seorang supir bus Facebook, mengatakan dia memulai harinya pada pukul 05.30 di depot bus, 15 menit dari kampus Facebook. Dia selesai bekerja pukul 20.45 waktu setempat.

Di tengah-tengah masa tak melakukan antar jemput, sekitar lima jam totalnya, mereka tak bekerja dan tak dibayar. Maerina bilang, banyak teman-temannya yang tinggal agak jauh dari tempat kerja, sehingga tak mungkin untuk pulang dulu dan kembali lagi pada sore hari.   

Dari seluruh pendapatannya, Maerina mengatakan dia masih harus membayar sekitar US$ 1.200 per bulan untuk fasilitas kesehatan dari Loop.

“Serikat pekerja akan memperjuangkan jurang pendapatan dan meningkatkan kondisi pekerjaan bagi para pengemudi,” tutur Maerina, seperti dikutip Business Insider.

Para supir bus antar jemput itu memutuskan untuk bergabung ke serikat pekerja untuk memperjuangkan nasibnya. Pada Rabu (19/11) waktu setempat mereka mengambil suara dan memutuskan bergabung ke serikat pekerja Teamster. (Baca: Facebook Kaya tapi Supir Busnya Menjerit)

Teamster menyatakan, dengan bergabungnya para pengemudi alih daya itu, terbuka peluang untuk memperjuangkan pendapatan dan tunjangan kerja yang lebih baik.

“Saya harap ini menjadi tren bagi pengemudi dari perusahaan teknologi lainnya, supaya kami bisa membuat pola agar perusahaan bisa menggaji mereka secara lebih baik,” tutur Rome Aloise dari Teamsters Local 853.

Maerina bilang, supir-supir di Google dan Apple juga sudah menghubunginya dan tertarik untuk bergabung ke serikat pekerja.

Google sendiri, pada bulan lalu, sudah mengumumkan akan menarik sekitar 200 tenaga satpam mereka di North Carolina, dari perusahaan outsourcing dan mempekerjakan mereka secara langsung.  

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER