Jakarta, CNN Indonesia -- Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan akan berpengaruh pada penjualan produk otomotif khususnya mobil sepanjang 2015. Kondisi tersebut membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencari cara agar produksi perusahaan-perusahaan anggotanya tidak mengalami penurunan penjualan.
Salah satu cara yang ditempuh, adalah dengan meminta dukungan Kementerian Perindustrian agar mau memperjuangkan insentif keringanan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) atas mobil sedan di bawah 1.500 cc. Fasilitas ini diharapkan Gaikindo mampu membuat harga jual mobil sedan lebih terjangkau, sehingga volume penjualannya bisa meningkat baik di dalam negeri maupun pasar ekspor.
"Sekarang sedan kena PPnBM 30 persen, sedangkan Multi Purpose Vehicle (MPV) kena 10 persen. Ya kita minta disamakanlah," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto usai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantornya, Senin (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jongkie menjelaskan untuk menjadikan Indonesia basis produksi dan ekspor sedan seperti halnya kendaraan keluarga multiguna (MPV), maka pasarnya harus dikembangkan dulu di dalam negeri. Untuk itu, harga jualnya harus bisa bersaing dengan MPV agar permintaan meningkat dan mendorong produksi.
"Di Thailand itu produksi sedannya tahun lalu 2,5 juta dan yang diekspor 1,2 juta. Kita yang diekspor baru 200 ribu unit dari total market 1,2 juta unit. Kita tidak ingin hanya 200 ribu unit, kalau bisa separuhnya," kata Jongkie.
Gaikindo mencatat sepanjang tahun lalu pangsa pasar sedan baru sekitar 1,74 persen setara 21.468 unit dari total mobil yang dijual.
Menurut Jongkie, permintaan kendaraan roda empat di dunia paling besar untuk jenis sedan, bukan MPV. Untuk itu harus ada kebijakan pemerintah yang bisa mendorong peningkatan produksi jenis kendaraan tersebut di Indonesia.
"Permintaan dunia bukan MPV, tapi sedan. Kalau MPV ya ibaratnya jago kandang. Jualan untuk pasar domestik," katanya.
Indonesia, kata Jongkie, punya potensi untuk menjadi pasar sekaligus basis produksi sedan dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan. Produksi sedan dalam jumlah besar dipastikan Jongkie tak hanya mendatangkan investasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.
"Kalau PPnBM diturunkan, volume penjualan pasti naik Tapi itu hanya untuk sedan yang dibuat di sini, " katanya.