INDUSTRI MIGAS

PGN Terima Kargo Ketiga LNG Tangguh

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 09:08 WIB
PGN dijadwalkan akan menerima kargo ketiga dari kilang LNG Tangguh pada akhir Desember 2014.
PGN FSRU Lampung (kanan), menerima tambahan pasokan kargo LNG dari kilang LNG Tangguh Papua di perairan Labuan Maringgai, Lampung. (ANTARA FOTO/Usman)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menerima kiriman kargo ketiga gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari kilang LNG Tangguh di Papua. LNG tersebut diterima fasilitas floating storage regasification unit (FSRU) milik PGN yang berada di Labuan Maringgai, Lampung pada Sabtu (22/11).

Direktur Utama PGN LNG Indonesia Nisi Setyobudi menjelaskan proses bongkar muat LNG ke FSRU memakan waktu 38-40 jam. “Bongkar muat selesai dilakukan Minggu sekitar pukul 22.00 waktu setempat,” ujar Nisi dalam siaran pers yang dikutip Selasa (25/11). PGN LNG Indonesia adalah anak usaha PGN yang menjalankan bisnis LNG.

Sebelumnya, kargo pertama LNG Tangguh sudah dimuat ke PGN FSRU Lampung pada akhir Juli 2014 dan kargo kedua pada akhir Oktober 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nisi, setelah kargo ketiga ini diharapkan akan masuk lagi kargo keempat pada akhir Desember mendatang.

PGN FSRU Lampung memiliki tangki penampung 170 ribu meter kubik dengan kemampuan regasifikasi hingga 240 MMSCFD. FSRU adalah sebuah terminal apung berupa kapal yang mampu menampung LNG sekaligus melakukan regasifikasi atau mengubah LNG menjadi gas. Selanjutnya gas tersebut masuk ke terminal gas untuk selanjutnya disalurkan ke pelanggan.

Pelanggan PGN FSRU Lampung saat ini adalah PT PLN (Persero). Penyaluran gas bumi ke PLN itu menurut Nisi mendukung program PLN untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) di pembangkit listrik miliknya. Harga LNG lebih murah dibandingkan dengan harga BBM, sehingga akan memberikan penghematan biaya bahan bakar di pembangkit listrik PLN.

"Hal ini juga mendukung program pemerintah yaitu konversi BBM ke BBG, untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan mengurangi subsidi BBM," kata Nisi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER