Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bervariasi. Sementara itu, peluang penguatan lanjutan akan dibayangi dengan aksi ambil untung.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan IHSG diperkirakan akan bergerak dengan
support di 5125 dan resisten menguji 5165 dengan kecenderungan penguatan terbatas.
“Aksi beli masih mendominasi transaksi saham kemarin, meskipun di sesi dua pemodal cenderung merealisasikan keuntungan sejumlah saham sektoral yang harganya sudah relatif tinggi,” ujarnya dalam riset harian, Selasa (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini membuat IHSG yang sempat menguat 45 poin di sesi pertama akhirnya ditutup hanya menguat 29,719 poin (0,58 persen) di 5141,764. Penguatan IHSG kemarin terutama dipicu sentime positif dari pasar saham kawasan Asia menyusul kebijakan bank sentral China (PBoC) yang melonggarkan likuiditasnya akhir pekan lalu.
Program stimulus juga diambil oleh bank sentral Eropa (ECB) yang akan menggelontorkan dana hingga Euro 1 triliun untuk mendorong likuiditas di pasar guna mencegah zona Euro dari ancaman deflasi.
“Kondisi ini membuat pasar akan dibanjiri likuiditas global. Ini salah satu faktor yang membuat pasar saham tetap prospektif karena arus dana asing akan tetap mengalir masuk,” kata David.
Kemarin, investor asing mencatatkan nilai pembelian bersih Rp 142,94 miliar di tengah meningkatnya nilai transaksi di Pasar Reguler yang mencapai Rp 4,4 triliun. Di sisi lain pasar juga digerakkan dengan penguatan lanjutan harga komoditas logam yang kembali mengangkat harga saham tambang logam.
Sementara, lanjut David, Wall Street melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA menguat tipis 0,04 persen di 17817,90. Indeks S&P menguat 0,29 persen di 2069,41. Penguatan di Wall Street melanjutkan optimisme program stimulus bank sentral China dan zona Euro (ECB) akan mendukung pertumbuhan ekonomi global.
“Sentimen positif juga muncul dari Jerman setelah Indeks kepercayaan bisnis Jerman November naik ke 104,7 dari 103,2 (Oktober). Sedangkan harga minyak koreksi 0,98 persen di US$ 75,76 per barel mengantisipasi pertemuan OPEC Kamis ini di Viena,” paparnya.
Saham Pilihan
BMRI 10400-10600 TB, SL 10350
TLKM 2785-2840 TB, SL 2770
ADRO 1075-1120 TB, SL 1060
CPIN 3980-4100 TB, SL 3940
LSIP 2000-2080 TB, SL 1970
INCO 4110-4245 TB, SL 4070
BMTR 1675-1725 TB, SL 1650