PEMBIAYAAN MARITIM

Demi Susi, OJK Gelar Fokus Grup Diskusi

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2014 16:28 WIB
Jumlah kredit sektor maritim per September 2014 sebesar Rp 67,33 triliun, hanya 1,85 persen dari total kredit perbankan Rp3.561 triliun.
Menanggapai permintaan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti yang meminta peran industri jasa keuangan dalam mendukung akselerasi kemaritiman, hari ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat forum diskusi yang dihadiri lembaga keuangan bank dan non bank. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar forum diskusi dengan pelaku industri perbankan dan lembaga keuangan non-bank. Acara ini diadakan guna mengakomodir kepentingan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti yang meminta dukungan pembiayaan untuk nelayan dan pengembangan sektor maritim dari lembaga keuangan dan perbankan.

"Fokus grup diskusi (FDG) ini untuk memfasilitasi dukungan terhadap program pemerintah, khususnya di bidang ekonomi kelautan dan kemaritiman," jelas Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, di kantornya, Kamis (27/11).

Muliaman mengungkapkan hingga September 2014 jumlah kredit yang dikucurkan perbankan untuk sektor maritim masih sangat kecil, yakni hanya Rp 67,33 triliun atau sekitar 1,85 persen dari total keseluruhan kredit perbankan yang mencapai Rp 3561 triliun. Sayangnya, porsi kredit macet atau non performing loan (NPL) di sektor ini tergolong tinggi, yakni sebesar 14,19 persen per kuartal III 2014 atau meningkat dibandingkan posisi Desember 2013 yang sebesar 13,05 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk itu jumlah penyaluran kredit dan pembiayaan yang diberikan di bidang kemaritiman masih perlu ditingkatkan lagi agar potensi kelautan kita besar manfaatnya," ujar Muliaman.

Pada kesempatan tersebut, Susi Pudjiastuti didaulat untuk menjelaskan tantangan dan prospek bisnis di sektor perikanan di depan puluhan pelaku industri keuangan bank dan nonbank. Dia menilai lembaga keuangan formasl terlalu menganggap risiko kredit untuk nelayan lebih tinggi dibandingkan petani atau pengrajin.

"Padahal di perikanan itu jarang yang jelek pak," ujar Susi membela.

Menurut Susi, selama ini dunia kelautan dan perikanan jarang sekali kelihatan kinerjanya sehingga membuat industri keuangan jarang tertarik menggaet para nelayan. "Karena selama ini there's so many things wrong doing. Kita selama ini munggungin laut dan muara, kita hanya terfokus kepada tanah, padahal negara kita 2/3 nya air," ujar Susi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER