HARGA KOMODITAS

Harga Anjlok, CPO Masih Bebas Bea Keluar

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 10:23 WIB
Harga patokan ekspor (HPE) CPO untuk bulan Desember ditetapkan US$ 662 per metrik ton, sedangkan HPE kakao US$ 2.631 per metrik ton.
Harga patokan ekspor (HPE) CPO untuk bulan Desember ditetapkan US$ 662 per metrik ton, sedangkan HPE kakao US$ 2.631 per metrik ton.(REUTERS/Roni Bintang)
Bandung, CNN Indonesia -- Pemerintah masih membebaskan bea keluar atas produk minyak sawit (CPO) menyusul penurunan harga komoditas tersebut. Hal itu dipertegas melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 86/M-DAG/PER/11/2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) Periode Desember 2014 atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

Partogi Pangaribuan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, mengatakan penetapan tarif bea keluar diambil setelah memperhatikan rekomendasi hasil rapat koordinasi dengan instansi-instansi teknis terkait, khususnya dalam menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional. Adapun produk pertanian dan kehutanan yang menjadi objek kena bea keluar adalah minyak sawit mentah (CPO), biji kakao, kayu dan kulit.

“BK CPO untuk bulan Desember 2014 tercantum pada kolom 1, lampiran II PMK 128 Tahun 2013 sebesar 0 persen, tidak berubah atau sama dengan BK CPO untuk periode bulan November 2014,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Partogi, penetapan HPE CPO didasarkan pada harga referensi CPO US$ 733,16 per metrik ton, yang turun sebesar US$ 3,16 atau 0,43 persen dari periode bulan sebelumnya US$ 736,32 per metrik ton. Dengan demikian, HPE CPO menjadi sebesar US$ 662 per metrik ton, turun US$ 3 atau 0,45 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yaitu US$ 665 per metrik ton.

"Rendahnya harga CPO di bawah tingkat ambang batas pengenaan BK di level US$ 750 mengakibatkan masih tetap dikenakannya BK sebesar 0 persen untuk periode bulan Desember 2014 untuk CPO dan produk turunannya," jelasnya.

Lebih lanjut, Partogi menjelaskan rendahnya harga referensi dan HPE CPO saat ini disebabkan oleh masih lemahnya harga CPO internasional yang disebabkan oleh oversupply pasar internasional minyak nabati dunia, terutama oleh minyak nabati dari sumber lain sebagai kompetitor CPO.

Sementara untuk bea keluar kakao, Partogi mengatakan tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10 persen. Hal itu mengacu pada harga referensi biji kakao yang turun sebesar US$ 243,70 atau 7,68 persen yaitu dari US$ 3.173,45 per metrik ton menjadi US$ 2.929,75 per metrik ton. Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga turun sebesar US$ 238 atau 8,3 persen dari US$ 2.869 per metrik ton pada periode November menjadi US$ 2.631 per metrik ton.

"Penurunan harga referensi dan HPE untuk produk CPO dan biji kakao disebabkan oleh melemahnya harga internasional untuk komoditas tersebut," jelas Partogi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER