Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat serius dalam merealisasikan rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka. Untuk mendanai pembangunan bandara yang ditargetkan selesai 2017 mendatang tersebut, bahkan Jawa Barat memastikan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan instansinya masih menghitung kemungkinan kupon yang bisa diberikan untuk obligasi tersebut antara 8 persen atau 9 persen. “Hitungan kami lakukan dengan mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Karena pembayarannya kan menggunakan APBD dengan tenor 10 tahun,” kata pria yang akrab disapa Aher di Jakarta, Selasa (2/12).
Namun menurut Aher, obligasi tersebut tidak akan ditawarkan kepada publik tetapi kepada badan hukum lainnya. Dia menyebut sudah melakukan pendekatan ke Asian Development Bank (ADB) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk mau menyerap obligasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aher optimistis tawaran tersebut tidak akan disia-siakan ADB, BPJS, atau badan hukum lainnya. Dia mengaku PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sudah memberikan peringkat AA+ atas kemampuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menyelesaikan kewajiban utangnya.
“Kami dapat peringkat AA+ dari Pefindo karena pertumbuhan ekonomi dan APBD kami bagus. Seluruh dana penerbitan obligasi akan digunakan untuk mendanai pembangunan Kertajati,” kata Aher.
Dia memperkirakan obligasi tersebut bisa segera diterbitkan. Aher mengaku sudah menugaskan timnya untuk berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait teknis penerbitan obligasi tersebut.
“Ini obligasi pionir di Jawa Barat. Targetnya di kuartal I 2015, lebih banyak lagi pemerintah daerah di Jawa Barat yang menerbitkan obligasi daerah karena akan menjadi pemicu pembangunan di daerah,” ujar Aher.
Sebelumnya Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan dibutuhkan total dana sekitar Rp 7 triliun untuk membangun bandara yang diproyeksi bisa mengurangi kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng tersebut.
"Pembebasan lahan Bandara Kertajati sudah 80 persen dilakukan Pemerintah Kabupaten Majalengka. Total areanya seluas 1.800 hektare. Saat ini sudah mulai dilakukan pembangunan runway tahap satu. Kami targetkan selesai 2017 untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat," ujar Deddy beberapa waktu lalu.
Dengan beroperasinya Kertajati, Deddy berharap wisatawan yang datang bisa mengunjungi objek wisata lain yang tersebar di provinsi tersebut. Sebab saat ini bagi wisatawan asing yang ingin berwisata tidak ada pilihan lain selain masuk melalui kota Bandung yang lalu lintasnya tergolong padat. "Kalau tidak melalui Bandara Husein Sastranegara di Bandung, banyak wisatawan yang turun di Soekarno-Hatta lalu melanjutkan naik mobil ke Jawa Barat," kata Deddy.
Pemerintah Provinsi Bandung telah mendapatkan komitmen kerjasama dari Samsung Construction and Trading dalam membangun Bandara Kertajati. Opsi kerjasama yang masih dibahas adalah pertama, Samsung bisa bergabung dalam konsorsium PT BIJB yang tengah disiapkan Pemerintah Provinsi atau PT BIJB tetap sendiri kemudian Samsung membuat kontrak bisnis pengembangan fasilitas terminal penumpang di bandara tersebut.