INFLASI

Jokowi Minta TPID Kerja Keras Kendalikan Inflasi

CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2014 18:17 WIB
BPS melaporkan lonjakan inflasi pada November 2014 sebesar 1,5 persen atau 6,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubenur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kedua kanan), Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kedua kiri) dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali (kanan) menghadiri Pertemuan Tahunan BI 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (20/11). Pertemuan tersebut mengambil tema mengawal stabilitas, bersinergi mempercepat reformasi struktural. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memaksimalkan perannya dalam menjaga stabilitas harga menyusul melonjaknya inflasi November hingga 1,5 persen.

“Terkait inflasi, memang ada instruksi Presiden untuk mengoptimalkan kerja TPID. Apalagi ada pembahasan pengaruh inflasi ke berbagai sektor,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago usai rapat koordinasi di gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (2/12).

Menurut Andrinof, pemerintah tengah menyiapkan beberapa program lain untuk membuat suasana perekonomian kembali kondusif, antara lain dengan meningkatkan produktivitas petani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Petani saat ini menjadi fokus utama program kami. Akan ada beberapa program seperti perbaikan irigasi dan bendungan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas sehingga harga bisa kembali normal,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan dari hasil pantauan di 82 kota pada November 2014 terjadi inflasi sebesar 1,5 persen. Sementara sepanjang Januari-November 2014 tercatat inflasi sebesar 5,75 persen dan secara year on year 6,23 persen.

Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter pada 18 November lalu dituding menjadi pemicu lonjakan inflasi November.

“Angka inflasi ini menunjukkan timing menaikkan harga BBM itu penting. Memang pada November belum kena dampak seluruh hari, 18 hari pertama masih harga BBM sebelumnya. Namun terbukti pada November yang biasanya rendah, bahkan terjadi deflasi, malah inflasi tinggi,” ujarnya Kepala BPS Suryamin, Senin (1/12).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER