PEMBANGUNAN KILANG

Jokowi Jamin Investor Kilang Tidak Perlu Bayar Pajak

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 05:46 WIB
Selain tax holiday, Pemerintah juga menjamin hasil produksi kilang baru akan dibeli seluruhnya oleh PT Pertamina (Persero).
Untuk meningkatkan minat investor membangun kilang minyak baru, tax holiday sudah disiapkan pemerintah. (REUTERS/Jo Yong-Hak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tengah mematangkan rencana pembangunan sejumlah kilang minyak baru dengan kapasitas msing-masing kilang 300 ribu barel per hari di 2015 mendatang. Pemerintah menjamin, investor yang berniat mengerjakan tawaran tersebut akan mendapat ganjaran hadiah berupa pembebasan pajak (tax holiday) dari Kementerian Keuangan.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pemberian tax holiday bertujuan untuk menarik minat investor yang selama ini mengeluhkan tingginya biaya investasi kilang tidak sebanding dengan tingkat return on investment.

"Berapa lama tax holiday-nya nanti Kementerian Keuangan yang akan putuskan," ujar Sudirman di Kementerian Keuangan, Rabu (3/12) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain insentif pajak, pemerintah juga menjamin ketersediaan lahan untuk membangun kilang. Caranya adalah dengan menggunakan aset pemerintah berupa tanah yang tidak digunakan sebagai lokasi pembangunan. Sudirman menyebutkan aset pertama yang akan ditawarkan ke investor adalah tanah milik Kementerian Keuangan seluas 500 hektare di Bontang, Kalimantan Timur.

Pemerintah juga masih akan melakukan pemetaan daerah-daerah lain yang terdapat aset tanah tak produktif milik negara yang sesuai dengan lokasi yang tepat untuk membangun kilang. "Lokasi yang di Bontang sudah pas, karena letaknya sudah cukup baik dan dekat pinggir pantai, namun pemerintah akan terbuka pada opsi lain," ujar Sudirman.

Pertamina Sebagai Off Taker

Kebijakan lain yang diputuskan pemerintah dari hasil rapat lintas Kementerian bersama PT Pertamina (Persero) tadi malam adalah, nantinya skema pembangunan kilang akan ditawarkan dengan cara public private partnership (PPP). Investor pun tidak perlu khawatir kemana produksi kilang tersebut akan dijual, karena Pemerintah sebagai pemegang saham telah menugaskan Pertamina untuk membeli seluruh hasil minyak olahan dari kilang tersebut (off taker).

“Dulu investor ragu masuk karena belum tahu siapa yang akan beli produksi kilang. Kini diputuskan, Pertamina akan berperan sebagai off taker dan akan
menandatangani kontrak pembeliannya, sekarang tinggal Pertamina dan ESDM melakukan persiapan untuk cari partner yang tepat," uajrnya.

Sudirman mengatakan, untuk saat ini, Pertamina dan Kementerian ESDM sudah siap menjadi penjamin untuk pembangunan proyek kilang dan mencari investor untuk kerjasama. Pemerinah berharap, proses lelang tender proyek tersebut akan terealisasi di 2015 mendatang.

"Di semester pertama 2015 bisa dimulai tender. Tak perlu ada market sounding karena sudah pernah sebelumnya. Kita akan tawarkan semua pihak, termasuk Saudi Aramco dan Kuwait. Angola dan Iran menawarkan itu. Tapi kita akan lihat itu secara detail apakah sesuai dengan persyaratan," papar Sudirman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER