Jakarta, CNN Indonesia -- Demi merealisasikan proyek penambahan pasokan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW). Pemerintah berencana memberikan suntikan modal kepada PT PLN (Persero). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, nantinya PLN akan menerima penyertaan modal langsung dari lembaga-lembaga keuangan multilateral yang dananya akan dicari pemerintah.
"Dengan beban tugas membangun sebagian besar pembangkit listrik seperti itu kami rasa neraca PLN perlu diperbaiki," ujar Sudirman di Kementerian Keuangan, Rabu (3/12) malam.
Hal tersebut merupakan salah satu kesepakatan pembahasan lintas kementerian yang dilakukan tadi malam di Kementerian Keuangan. Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian berlangsung selama tiga jam mulai pukul 19.00-22.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pemerintah akan segera menemui DPR guna membahas persetujuan PLN masuk kedalam skema penyertaan modal negara (PMN). Sudirman berharap dengan melakukan penambahan modal kepada PLN, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketenagalistrikan tersebut bisa membangun pembangkit berkapasitas 12 ribu MW, sedangkan 23 ribu MW sisanya akan diserahkan ke swasta. Angka ini lebih rendah dari perencanaan awal, dimana PLN ditugaskan membangun pembangkit sebanyak 42,85 persen atau 15 ribu MW. (Baca:
PLN Bangun 42 Persen Pembangkit di Era Jokowi).
Untuk menggairahkan swasta membangun pembangkit listrik, Sudirman mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan insentif tarif yang menarik, penyederhanaan izin, dan kepastian pasokan gas sebagai tenaga penggerak pabrik penghasil listrik yang dibangunnya tersebut.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan proyek 35 ribu MW ini ditargetkan dibangun dalam 5 tahun ke depan, sehingga krisis listrik bisa teratasi.
"Tadi juga ada permintaan bahwa BUMN-BUMN yang memiliki tanah di beberapa tempat, terutama PTPN, diharapkan dapat dipakai PLN," tambah Rini Soemarno, Menteri BUMN.