WILAYAH PERBATASAN

Pemerintah Diminta Tambah Dana Pembangunan Perbatasan

CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2014 13:45 WIB
Alokasi dana pembangunan wilayah perbatasan di APBNP 2014 sebesar Rp 16,2 trilun dan itu masuk dalam pos belanja Kementerian Dalam Negeri.
Seorang prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 400/Raider yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) mencium putranya sebelum diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules, di Lanumad A. Yani Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/11). Pasukan elite Kodam IV/Diponegoro itu akan bertugas selama sembilan bulan diperbatasan RI-PNG untuk melakukan tugas pembinaan teritorial dan menjaga patok batas negara. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) meminta alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur wilayah perbatasan sebesar Rp 19,17 triliun pada 2015, meningkat Rp 2,97 triliun atau 18,3 persen dibandingkan alokasi tahun ini. Penambahan anggaran tersebut dirioritaskan untuk membangunan sarana konektivitas darat antarwilayah.

"Kita sudah bilang Kementerian Keuangan untuk jalan lokal antardesa. Kita meminta mereka untuk menambah anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (AOBN) sebesar Rp 2,97 trilun untuk pembangunan tersebut. Semoga saja bisa direalisasikan," ujar Sekretaris BNPP Triyono Budi Sasongko di Jakarta, Jumat (5/12).

Alasannya, jelas Triyono, masalah keterisolasian daerah perbatasan yang harus segera dibenahi oleh PNBP. "Tiga tahun terakhir kita memperjuangkan masalah pembangunan jalan paralel perbatasan sepanjang 1.700 kilometer ini" tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jalan-jalan tersebut rencananya akan dibangun di beberapa kawasan yang langsung berbatasan dengan negara tetangga Indonesia. Fokus utamanya antara lain di Pulau Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Pulau Timor yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, dan Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Triyono mengatakan masalah anggaran menjadi kendala utama terhambatnya proses pembangunan jalan paralel tersebut. Dia mengungkapkan sebanyak 85 persen daerah perbatasan merupakan kawasan hutan dan hal tersebut membuat timnya harus berhati-hati dalam menjalankan proyek ini ke depannya.

"Kalau kita bangun proyek ini, harus tetap ada kaidah norma dan ketentuannya. Kita tidak boleh lepas dari tiga pendekatan pembangunan daerah perbatasan yang terdiri dari aspek keamanan, kesejahteraan, dan lingkungan. Kita boleh bangun tapi jangan rusak lingkungan. Nanti akan kita rembukkan lagi bagaimana membangun proyek ini tanpa harus mencederai alam" tukas Triyono.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER