INDUSTRI KERTAS

Permintaan Kertas Berkurang, Fajar Surya Revisi Penjualan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2014 16:35 WIB
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) merevisi target penjualan tahun ini menjadi Rp 5,5 triliun dari target awal Rp 5,7 triliun.
(CNNIndonesia/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) merevisi target penjualan tahun ini menjadi Rp 5,5 triliun dari target awal Rp 5,7 triliun karena kondisi pasar yang lesu.

Marco Hardy, Corporate Secretary Fajar Surya menjelaskan perusahaannya terpaksa menurunkan target penjualan karena pertumbuhan permintaan kertas yang berkurang.

“Dalam perjalanannya, kondisi pasar tidak sesuai dengan ekspektasi awal. Kalau untuk laba belum bisa dibeberkan, masih susah diprediksi. Dalam kondisi normal seharusnya bisa tumbuh 4-5 persen,” ujar Marco di Jakarta, Selasa (9/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajar Surya menurut Marco masih menganalisa lebih lanjut penyebab penurunan permintaan kertas tersebut. Sebab menurutnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seharusnya tidak terlalu berdampak pada permintaan kertas sepanjang tahun, karena kebijakan tersebut baru dilakukan pemerintah November lalu.

“Terkait BBM, lini produksi kami juga tidak terlalu terpengaruh dari sisi biaya. Karena kami menggunakan pembangkit listrik untuk pabrik bertenaga gas jadi dampaknya tidak terlalu besar. Kami juga sudah memiliki kontrak jangka panjang dengan PT Pertamina (Persero) untuk pasokan gas tersebut,” kata Fajar.

Sementara terkait pelemahan kurs, Marco mengakui Fajar Surya sempat mengalami kerugian kurs. Namun rugi kurs tersebut berhasil ditutupi oleh nilai ekspor perseroan yang mencapai 10-15 persen dari penjualan.

“Ekspor kami masih ke Asia, Timur Tengah dan Afrika,” bebernya.

Pabrik Baru

Direktur Utama Fajar Surya Winarko Sulistyo menjelaskan saat ini perseroan tengah membangun pabrik baru di Bekasi, Jawa Barat. Adapun pabrik PM8 ini direncanakan beroperasi pada 2016 dengan kapasitas mencapai 350 ribu ton per tahun.

“Pabrik ini rencana awalnya akan kami bangun di Surabaya. Alasan kami memindahkan rencana pembangunan dari Surabaya ke Bekasi karena ingin menyerap permintaan konsumen di Jabodetabek yang meningkat,” ujar Winarko.

Perseroan menghabiskan investasi US$ 165 juta untuk membangun pabrik tersebut. Rinciannya, sebesar US$ 85 juta digunakan untuk mesin, US$ 40 juta untuk pembangkit listrik, US$ 15 juta untuk incinerator dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur.

Sekadar informasi, sebelumnya Fajar Surya telah memiliki tujuh pabrik dengan total kapasitas mencapai 1,2 juta ton per tahun. Jika PM8 tersebut rampung, maka total kapasitas bakal mencapai 1,55 juta ton per tahun.

Sepanjang 2015, Fajar Surya menargetkan penjualan sebesar Rp 6 triliun naik 9,09 persen dibandingkan target 2014.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER