Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menemukan fakta baru dari industri perikanan budidaya di Indonesia. Dalam catatan Susi, pengusaha tambak lele, mujair, dan ikan budidaya lain menghabiskan uang Rp 79 triliun per tahun untuk membeli pakan ikan air tawar tersebut.
“80 persen biaya ikan budidaya itu untuk membeli pakan ikan yang seluruhnya diimpor. Mau tahu berapa biayanya? Rp 79 triliun per tahun!” ujar Susi di Jakarta, Selasa (9/12).
Susi mengaku heran tidak ada pengusaha nasional yang berminat memanfaatkan peluang tersebut dengan mendirikan pabrik-pabrik pelet ikan dalam skala besar di Indonesia. Kondisi tersebut mengakibatkan uang puluhan triliun justru dinikmati oleh produsen pelet dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Target pemerintah sekarang, bagaimana ini uang Rp 79 triliun tidak keluar lagi. Tetapi menjadi penghasilan pebisnis Indonesia yang akan kita dorong membuat pabrik pakan ikan,” ujar Susi.
Sebelumnya, pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air tersebut mengaku telah
berhasil menekan harga ikan laut sejak memberlakukan moratorium kapal penangkap ikan dengan kapasitas lebih dari 30 gross ton mulai 3 November 2014.
Menurut Susi dengan harga ikan laut yang semakin murah, masyarakat bisa makan ikan laut dan tidak perlu lagi banyak memakan ikan budidaya seperti lele dan mujair. "Ikan budidaya itu 70 persen harganya adalah untuk mengganti biaya pakannya. Padahal pakan ini setahu saya banyak dari impor," kata Susi.
Sementara kalau ikan hasil laut, Susi mengatakan cukup dijaga dan diatur saja kuota penangkapannya agar bisa dinikmati secara berkelanjutan. "Kita tinggal tangkap dan murah," tuturnya.