Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) berencana meningkatkan produksi petrokimia dari kilang pengolahan minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Untuk dapat merealisasikan rencana tersebut, Pertamina menggandeng perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Timur Tengah yakni Saudi Aramco yang akan mengerjakan proyek peningkatan kapasitas produksi kilang sesuai program
refining development master plan (RDMP) Pertamina.
"Saudi Aramco juga akan bekerjasama dengan Pertamina untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak di kilang Dumai dan Cilacap," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi di Jakarta, Rabu (10/12).
Dari rencananya itu, Pertamina menargetkan kilang Balongan bisa memproduksi minyak termasuk petrokimia sebesar 350 ribu barel per hari (BPH) dari kapasitas produksi saat ini 100 ribu BPH. Dimana produksi yang akan ditingkatkan mencakup produk-produk seperti polyethylene, propylene, polypropylene, dan paraxylene.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, Rachmad belum dapat membeberkan jumlah investasi yang akan dikucurkan dalam proyek revitalisasi kilang Balongan. Namun secara keseluruhan, untuk menjalankan program RDMP tersebut Pertamina memperkirakan akan menghabiskan investasi sebesar US$ 25 miliar yang akan ditanggung bersama Saudi Aramco dan dua mitra lain yakni Sinopec dan JX Nippon Oil & Energy yang akan mengembangkan kapasitas kilang lain milik Pertamina.
Sebagai informasi, dalam program RDMP Pertamina menargetkan bisa melipatkan angka produksi kilang miliknya ke angka 1,6 juta BPH dari 820 ribu BPH. Secara lebih spesifik, produksi bahan bakar jenis premium akan meningkat sebanyak 3,3 kali lipat dari 190 BPH menjadi 630 ribu BPH, solar akan meningkat sebanyak 2,4 kali dari 320 ribu BPH menjadi 770 ribu BPH dan produksi avtur akan meningkat dari 50 BPH menjadi 120 BPH. Dimana fase akhir dari proyek RDMP diperkirakan akan selesai pada 2022 atau lebih lebih cepat dari target sebelumnya di 2025.
Kilang BalonganKilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan Pertamina dengan kegiatan produksi utamanya adalah mengolah minyak mentah menjadi produk-produk bahan bakar minyak seperti premium, pertamax, pertamax plus, solar, Pertamina DEX, elpiji, dan propylene.
Balongan yang mulai beroperasi sejak 1994 ini berlokasi di Indramayu sekitar ±200 kilometer arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah lapangan Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Seluruh produksi bahan bakar minyak dari Balongan digunakan Pertamina untuk memasok kebutuhan DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya.