Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat setelah data menunjukkan adanya penguatan pada penjualan ritel dan data-data lainnya yang mengindikasikan penguatan ekonomi Amerika Serikat dan penguatan daya beli konsumen.
Indeks-indeks juga ditutup membaik namun
gain di akhir sesi tidak optimal dikarenakan harga minyak mentah yang turun di bawah US$ 60 per barel.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak yang semakin menurun ini menyebabkan indeks S&P 500 sektor energi mengalami pelemahan dan membuat S&P 500 secara keseluruhan sempat mengalami pelemahan sebesar 2,4 persen sebelum akhirnya menanjak kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, harga minyak mentah yang semakin menurun ini ternyata mendorong pengeluaran konsumen dan melebihi angka ekspektasi pada bulan November.
Saham-saham ritel merupakan sektor yang paling unggul pada sesi Kamis kemarin, dimana indeks S&P 500 meningkat sebesar satu persen. Bahkan saham Urban Outfiters naik sebesar 7,6 persen ke angka US$ 32,29 per lembat saham.
Sektor energi S&P 500 yang menurun sebesar 14,7 persen sepanjang tahun ini mengalami gain pada akhir sesi yang menyebabkan indeks sektor ini ditutup stagnan.
Ketidakjelasan undang-undang pengeluaran pemerintah sebesar US$ 1,1 triliun juga membuat investor cemas setelah mendapat penolakan dari kubu Demokrat.
Staples inc meningkat 8,7 persen ke angka US$ 16,10 dan Office Depot meningkat sebesar 12,1 persen ke angka US$ 7,54 setelah investor Starboard Value LP merilis proporsi kepemilikan sahamnya di dua perusahaan penyedia kebutuhan kantor tersebut.
Sebanyak 7,2 miliar saham diperdagangkan pada Kamis kemarin, atau berada di atas rata-rata harian sebanyak 6,9 miliar saham selama lima sesi terakhir menurut BATS Global Market.