Jakarta, CNN Indonesia --
Tak hanya merombak jajaran direksi, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga mengganti lima dari enam komisaris perseroan. Hanya Isa Rachmatarwata, Staf Ahli kementerian Keuangan, yang bertahan dalam jajaran komisaris GIAA.
Komisaris lama GIAA yang tersingkir adalah Bambang Susantono, Betti S. Alisjahbana, Chris Kanter, Peter F. Gontha, dan Wendy Aritenang.
Sementara itu, wajah-wajah baru yang menggantikannya antara lain Jusman Syafii Djamal, Mantan Menteri Perhubungan pada kabinet pertama Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (2007-2009). Guru Besar Industri Intitut Teknologi Bandung (ITB) didaulat menjadi Komisaris Utama GIAA menggantikan Bambang Susantono, yang merupakan Mantan Wakil Menteri Perhubungan kabinet SBY berikutnya (2009-2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wajah baru berikutnya adalah Hasan M. Soedjono, Mantan Direktur Utama Sempati Air, yang ditunjuk sebagai Komisaris Independen. Lalu tiga komisaris baru lainnya adalah Muzaffar Ismail (Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan), Dony Oskaria (Direktur Utama PT Para Bandung Propetindo), dan Chairal Tanjung (Komisaris Utama PT Para Bandung Propertindo dan beberapa unit usaha CT Corp).
Selama Januari-September 2014, PT Garuda Indonesia mengalami rugi komprehensif sebesar US$ 204,65 juta atau setara Rp 2,49 triliun jika dihitung menggunakan kurs Rp 12.200 per dolar. Angka tersebut membengkak 528,14 persen dibandingkan jumlah kerugian komprehensif periode yang sama di 2013 sebesar US$ 32,58 juta atau Rp 397,49 miliar.
Disclaimer: CNN Indonesia adalah bagian dari CT Corp.