INDUSTRI KELAPA SAWIT

Asian Agri Rambah Bisnis Biogas pada 2015

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 15:08 WIB
PT Asian Agri menargetkan produksi CPO sebesar 1 juta metrik ton pada 2015 dengan mengoptimalkan lahan perkebunan yang tersedia seluas 7.000 hektar.
PT Asian Agri menargetkan produksi CPO sebesar 1 juta metrik ton pada 2015, dengan luas lahan perkebunan mencapai 7.000 hektar.(REUTERS/Roni Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Asian Agri akan mengembangkan produk turunan sawit berupa biogas pada semester I tahun depan dalam rangka diversifikasi bisnis. Untuk itu, perseroan telah menyiapkan lima rancangan proyek untuk menyukseskan bisnis barunya itu.

"Kita tunggu saja kapan tanggal mainnya, namun harapan kita sih first half 2015 sudah pada tahap conditioning" ujar Freddy Widjaya, General Manager PT Asian Agri di Jakarta, Jumat (12/12).

Kendati demikian, Freddy Widjaya mengatakan perusahaannya belum berniat untuk menambah produksi kelapa sawit (CPO) pada tahun depan. Produksi CPO tahun depan diperkirakan masih berada di kisaran 1 juta metrik ton, dengan komposisi 50 persen dari produksi lahan inti dan 50 persen dari lahan plasma dan swadaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masih fokus pada sistem intensifikasi. Kita planting, replanting, dan replanting lagi, jadinya tahun depan secara produksi angkanya masih stabil di 1 juta metrik ton. Kan cuma ganti pohon terus tanam lagi" terang Freddy.

Sejalan dengan itu, Freddy mengatakan pihaknya juga belum akan membuka lahan inti baru karena masih fokus mengembangkan 5.000 hingga 7.000 hektar lahan yang tersedia dengan sistem replanting atau menggantikan tanaman-tanaman yang sudah berumur tua dengan bibit-bibit baru hasil budidaya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil hasan memperkirakan stagnasi industri sawit masih akan berlanjut pada tahun depan jika melihat tren permintaan dan harga komoditas di pasar global yang belum membaik. Namun, ada peluang dari dalam negeri untuk bisa mengompensasi penurunan ekspor, yakni dari kebijakan pemerintah mendorong penggunaan biofuel.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER