PASAR MODAL

Depresiasi Rupiah Bayangi Pergerakan Bursa

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 06:00 WIB
Pada perdagangan kemarin, Selasa (16/12), IHSG ditutup melemah 1,61 persen ke level 5.026, setelah mengalami reli di kisaran 5.005 hingga 5.069.
Aktivitas perdagangan saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Pada perdagangan Selasa (16/12), IHSG ditutup melemah 1,61 persen ke level 5.026, setelah mengalami reli di kisaran 5.005 hingga 5.069. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berada pada rentang 5.002 hingga 5.157 dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (17/12). Sementara rupiah diperkirakan melanjutkan pergerakan negatifnya di kisaran Rp 12.962-12.821 per dollar AS sehingga masih akan membayangi pergerakan bursa.

William Surya Wijaya, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan menguatnya nilai tukar dollar AS memberikan tekanan terhadap IHSG. Menurutnya, banyak emiten yang memiliki utang dalam bentuk dollar AS sehingga memberikan pengaruh psikologis tersendiri terhadap investor.

“Namun hal ini masih belum berada dalam tahap tekanan yang mengkhawatirkan, efek normal pada akhir tahun memang terjadi terhadap pelemahan nilai tukar rupiah,” ujarnya dalam riset, Selasa malam (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, William menilai potensi IHSG untuk rebound masih terlihat cukup kuat mengingat aliran dana masuk (capital inflow) masih cukup stabil di atas Rp 40 triliun sejak awal tahun ini.

“Target resistance terdekat berada pada level 5.157, dengan support berada pada level 5.002 sebagai level support terdekat. IHSG akan memasuki pola sideways jika support 5.002 berhasil dijebol. Namun jika belum, maka IHSG masih berada dalam pola penaikan jangka pendek,” katanya.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (16/12), IHSG ditutup melemah 1,61 persen ke level 5.026. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di kisaran 5.005 hingga 5.069. Dari 503 saham yang diperdagangkan, sebanyak 57 saham menguat, 259 saham melemah, dan 187 saham stagnan.

Dari sembilan sektor yang ada, dua menguat, sedangkan tujuh sisanya melemah. Sektor properti, konstruksi, dan real estat yang anjlok 3,17% mencatatkan pelemahan tertajam, sedangkan sektor aneka industri menguat tertinggi, yakni 0,55%.

Depresiasi Rupiah Berlanjut

Reza Priyambada, Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), mengatakan meningkatnya suku bunga Rusia menjadi 17 persen dari 10,5 persen akan membuat laju Rupiah semakin tertekan.

“Meski pelemahan masih terjadi, tapi dapat tertahan dengan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI) senilai Rp 200 miliar melalui pembelian obligasi,” katanya.

Menurutnya, laju Rupiah berada di bawah target level support 12.623. Meski BI telah melakukan intervensi, tetapi dinilai kurang cukup dapat menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

“Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju Rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatifnya di kisaran Rp 12.962-12.821 per Dollar AS (kurs tengah BI),” ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER