BURSA SAHAM AS

Bursa Saham AS Tersungkur Tiga Kali Pekan Ini

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 08:20 WIB
Penurunan disebabkan oleh saham perusahaan kebutuhan konsumen dan teknologi, sementara penurunan nilai Rubel menambah kecemasan ekonomi global.
(Getty Images/Peter Macdiarmid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai saham-saham Amerika Serikat jatuh untuk yang ketiga kalinya dalam pekan ini. Penurunan tersebut didominasi oleh saham-saham kebutuhan konsumen dan teknologi, sementara penurunan nilai Rubel menambah kecemasan mengenai ekonomi global.

Seperti dilansir Reuters, saham-saham energi yang rebound membuat indeks S&P 500 dan Dow Jones lebih banyak berada di wilayah positif hingga aktivitas penjualan yang berada di akhir sesi membuat nilai indeks-indeks tersebut menurun. S&P 500 bergerak lebih dari 44 poin dari titik tertingginya menuju titik terendahnya, sementara Indeks CBOE Volatility lompat sebanyak 15,4 persen.

Mata uang rubel Rusia menyentuh titik terendahnya dalam menghadapi dolar Amerika Serikat seiring dengan harga minyak yang terus mengalami penurunan sebelum akhirnya rebound. Harga Brent dan minyak mentah AS yang turun lebih dari 50 persen sejak Juni tahun ini menambah kecemasan investor, bersamaan dengan kecemasan akan permintaan global terhadap minyak mentah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, nilai saham Microsoft turun 3,2 persen ke angka  US$ 45,16 dan Amazon turun sebanyak 3,6 persen ke angka US$ 295,06 per saham. Kedua saham tersebut merupakan saham yang mengalami pergeseran tertinggi di indeks S&P 500, sementara saham energi menyokong penguatan indeks. Indeks saham energi meningkat 0,7 persen pada hari selasa, namun secara keseluruhan nilainya turun sebesar 16,6 persen sepanjang 2014.

Dow Jones industrial turun 111,97 poin atau 0,65 persen ke angka 17.068,87. S&P 500 turun sebesar 16,89 poin atau 0,85 persen ke angka 1.972,74. Sementara Nasdaq Composite menurun sebanyak 57,32 poin atau 1,24 persen ke angka 4.547,83.

Nilai saham PepsiCo, yang menerima sumbangan pendapatan sebesar 7,4 persen dari Rusia di tahun 2013, turun sebanyak 1,6 persen ke angka US$ 92,59. Selain itu, nilai Apple juga turun sebesar 1,4 persen menuju US$ 106,75 setelah pihaknya mengonfirmasi penutupan toko online-nya di Rusia akibat fluktuasi ekstrim pada mata uang rubel.

Sementara itu, saham Chevron meningkat 0,8 persen ke angka US$ 101.70 yang membantu penguatan indeks sektor energi. Rasio price-to-earnings milik Chevron berada pada nilai 13,6 pada penutupan hari Senin. Apabila dibandingkan dengan rasio yang sama milik S&P 500 yang sebesar 16,1, artinya investor membayar lebih sedikit untuk mendapatkan untung dari saham Chevron daripada indeks S&P 500 secara keseluruhan.

Di awal sesi, para investor sempat berspekulasi apakah langkah The Fed di tahun depan akan mendukung kondusifnya pasar modal. The Fed akan memberikan keterangan resmi pada pekan ini terkait kemungkinan meningkatnya tingkat suku bunga The Fed tahun depan. The Fed sempat mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga untuk jangka waktu yang belum pasti.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER