MUSRENBANG NASIONAL

Jokowi: Biaya Promosi Indonesia Hanya Seperduabelas Malaysia

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 10:18 WIB
Rendahnya biaya promosi dan mental pengusaha serta masyarakat yang kurang baik di daerah wisata menurut Jokowi membuat turis asing enggan datang.
(ANTARA FOTO/Noveradika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan rata-rata jumlah kunjungan turis asing yang datang ke Indonesia hanya mencapai 7-8 juta orang per tahun. Menurut Jokowi, dengan sumber daya alam yang dimilikinya seharusnya Indonesia mampu mengundang lebih banyak lagi turis asing.

“Turis di negara asia lain ada yang sampai 24 juta per tahun, kita hanya 8 juta. Saya ketemu Presiden Kamboja, dan sempat tanya mereka bisa datangkan 7 juta turis dengan hanya berjualan pariwisata. Padahal selain punya pariwisata pantai, laut, kita juga punya budaya yang bisa dijual,” keluh Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (18/12).

Untuk dapat mengundang minat lebih banyak lagi turis asing datang ke Indonesia, Jokowi mengaku sudah mengizinkan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk melakukan promosi besar-besaran akan daya tarik pariwisata Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya perintahkan Menteri Pariwisata promosi lebih besar lagi. Bandingkan, selama ini dengan Malaysia biaya promosi pariwisata kita hanya seperduabelas dibandingkan mereka. Ini harus ditambah,” instruksi Jokowi.

Selain meningkatkan biaya promosi pariwisata, Jokowi juga meminta para pemimpin daerah untuk dapat membenahi mental masyarakat dan pengusaha pariwisata yang mencari nafkah di sekitar objek-objek wisata. “Jangan ada lagi pedagang asongan memaksa turis membeli dagangan mereka. Ini harus dibenahi oleh daerah,” kata Jokowi.

Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan pengelolaan sektor pariwisata yang tidak ramah lingkungan menjadi penyebab utama rendahnya jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia.

Andrinof menyatakan pengusaha sektor pariwisata nasional masih memiliki etos bekerja yang tidak baik. "Kita masih mengelola sektor pariwisata dengan kumuh, tidak mengelola lingkungan dengan baik. Selain itu, premanisme di sektor ini juga sangat mengganggu sekali,” tambahnya.

Padahal menurutnya dengan lokasi wisata yang bagus, Indonesia seharusnya bisa mendatangkan lebih dari 10 juta turis asing dalam satu tahun. "Kita jangan mau kalah dengan Thailand yang bisa mendatangkan 24 juta wisatawan mancanegara per tahun" tegasnya.

Andrinof memaparkan, Presiden Joko Widodo memasang target dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional agar Indonesia dapat mendatangkan 20 juta turis asing per tahun sampai 2019. Pemerintah memasang target tinggi karena membidik devisa sebesar Rp 260 triliun pada tahun 2019. Selain itu, diharapkan sektor ini juga mampu menyumbang 8 persen Produk Domestik Bruto pada 2019, atau naik 3,8 persen dari proporsi PDB 2014.

"Alam kita bagus. Semoga dengan membangun mental usaha yang benar, pariwisata kita bisa maju" jelas Andrinof.

Realisasi Target

Sepanjang 2014 ini, Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan turis asing sebanyak 9,3 juta orang. Sampai Oktober 2014, jumlah turis yang datang sudah menembus angka 7,76 juta orang. Angka ini naik 8,71 persen dibandingkan periode yang sama di 2013 sebanyak 7,13 juta orang. Pemerintah hanya tinggal mendatangkan 1,54 juta orang lagi untuk dapat mencapai target tersebut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER