Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi lonjakan penumpang di akhir tahun 2014 mencapai 3,85 juta penumpang seiring dengan perayaan Natal dan libur Tahun Baru 2015. Untuk dapat melayani seluruh penumpang tersebut, PT KAI telah menyiapkan 411 lokomotif dan 1.516 unit kereta yang beroperasi ke berbagai rute mulai 20 Desember hingga 5 Januari 2015.
“Perkiraan angka penumpang di akhir tahun ini sedikit lebih banyak dibanding tahun kemarin yang mencapai 3,81 juta penumpang. Atau sekitar satu hingga dua persen" ujar Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Jumat (19/12).
Namun menurut Edi, PT KAI tidak lantas mengoperasikan seluruh armada yang disediakannya tersebut. Sebanyak 371 lokomotif dioperasikan sedangkan 40 sisanya sebagai lokomotif cadangan. Kemudian untuk unit kereta, sebanyak 1.364 kereta dioperasikan dan 152 kereta lainnya untuk cadangan jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan penumpang dari yang telah diperkirakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu kita juga menambah personil Polisi khusus Kereta Api (Polsuska) sebanyak 1.500 petugas. Prediksi puncak angkutan kita perkirakan tanggal 28 Desember mengingat tiketnya yang sudah habis,” tambah Edi.
Selain menyiapkan sarana, PT KAI juga telah memeriksa kesiapan berbagai stasiun di Pulau Jawa dari mulai Jakarta, Cirebon, Surabaya, Jember, Mojokerto, Madiun, Kroya, dan Bandung. "Stasiun-stasiun tersebut kita nilai dari kesiapan posko data, operasi, kesehatan, kesehatan, dan informasi,” tambah Edi.
Namun, Edi menyatakan bahwa tidak semua trayek terisi pada hari-hari itu. Dirinya mengatakan bahwa masih ada trayek-trayek yang masih kosong penumpang pada puncak-puncak lonjakan penumpang.
"Contohnya saja seperti Kereta Kutojoyo Utara itu masih kosong. Cirebon Express dan Argo Jati masih ada. Kita juga akan menambah 25 rangkaian kereta menjelang hari-H kalau dimungkinkan,” ujar Edi.
Sepanjang 2014, PT KAI menargetkan dapat mengangkut sebanyak 69,98 juta penumpang. Terdiri dari penumpang kelas eksekutif 6,96 juta, kelas bisnis 5,35 juta, kelas ekonomi 13,95 juta, KA lokal bisnis 10,43 juta, dan KA lokal ekonomi 33,29 juta.