REGULASI PERUSAHAAN

Cerita CEO YouTube Soal Benefit Cuti Melahirkan

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Des 2014 12:02 WIB
Cuti melahirkan dan tetap digaji tidak hanya menyenangkan ibu bekerja dan keluarganya. Ternyata cuti itu juga berdampak baik bagi perusahaan.  
Jakarta, CNN Indonesia -- Cuti melahirkan dan tetap digaji tidak hanya menyenangkan ibu bekerja dan keluarganya. Ternyata cuti itu juga berdampak baik bagi perusahaan. 

Kalau tak percaya, coba simak hasil penelitian kecil-kecilan yang dilakukan Susan Wojcicki, CEO YouTube. Sosok ini getol mengadvokasi perempuan Amerika untuk mengambil benefit dari cuti melahirkan.

Dia punya statistik menarik. Kepada CNN Money, Sabtu (20/12) dia bilang jumlah perempuan yang hengkang dari Google, induk perusahaan YouTube, berkurang drastis sampai 50 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua bermula sejak Google memberikan cuti melahirkan dan tetap digaji, yang lebih lama. Dari 12 minggu jadi 18 minggu atau empat bulan dua minggu.

Dengan pemberian cuti melahirkan yang lebih lama, Google terhindar dari turnover yang mahal dan membikin betah karyawan yang bagus-bagus.
 
Wojcicki adalah karyawan Google pertama yang mengambil cuti melahirkan. Faktanya, dia meninggalkan pekerjaannya di Intel ketika hamil empat bulan untuk bergabung ke sebuah perusahaan rintisan atau startup.

Pada saat itu revenue Google nol. Hanya ada 15 karyawan, selain Wojcicki, yang bekerja di garasi rumah Wojcicki.

Hal terbaik dari cuti melahirkan, kata Wojcicki yang bakal mengambil cuti melahirkan kelimanya pada bulan depan, adalah ketika sang ibu kembali dari cuti, dia datang dengan ide-ide baru.
 
Wojcicki mengatakan jadi seorang ibu membuatnya lebih efisien. Dia juga jadi memahami kebutuhan yang khas dari para ibu, yang akan menentukan pengeluaran dalam rumah tangga.

Dia menekankan, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara maju yang pemerintahnya tidak memandatkan cuti melahirkan. Malah hukum federal di sana hanya mensyaratkan perusahaan menawarkan ibu cuti melahirkan selama 12 pekan dan tidak dibayar. Itu tidak berlaku untuk perusahaan yang punya karyawan kurang dari 50 orang.

Hanya sedikit negara bagian yang menerapkan peraturan pemberian cuti melahirkan yang dibayar. Mereka adalah California, New Jersey, Rhode Island, Hawaii, dan New York.

Wojcicki mengatakan dia beruntung bisa bekerja di perusahaan yang punya kebijakan cuti melahirkan yang dibayar. 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER