Jakarta, CNN Indonesia -- Perdagangan melalui internet semakin meningkat di kawasan Asia Pasifik. Nilai transaksinya pun bertambah, dengan nilai yang diprediksi naik sampai 17,7 persen.
Menurut Rakuten, salah satu pemain besar di industri e-commerce, Di Asia Pasifik pasar e-commerce B2C secara keseluruhan telah tumbuh hampir dua kali lipat, dari US$ 300 miliar menjadi US$ 525 miliar dalam dua tahun terakhir. Sedangkan penjualan e-commerce di Indonesia diharapkan naik 45,1 persen sebelum akhir tahun 2014.
Walau secara global rasio pertumbuhan agak menurun pada tahun 2015, peritel dapat berharap melihat penjualan e-commerce naik 17,7 persen menjadi US$ 1,77 triliun seiring dengan pasar yang semakin matang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asia Pasifik diperkirakan akan berkontribusi sebesar US$ 680 miliar, sedangkan Indonesia diharapkan bertumbuh US$ 10 miliar pada akhir tahun 2015.
Selain itu menurut Masaya Ueno, Director of Rakuten Asia Pte Ltd, Head of Business Development Division, dan Country Head Indonesia, di 2015 akan banyak hal-hal positif terkait pertumbuhan e-commerce, sebut saja pemanfaatan media sosial untuk berbelanja.
Sosial media memainkan peran yang semakin penting dalam proses belanja, mempengaruhi tahapan pencarian produk hingga keputusan pembelian.
Di tahun 2015 nanti, teknik online marketing akan semakin penting untuk meraih
mindshare konsumen, melibatkan spektrum kanal sosial yang lebih luas tidak hanya Twitter dan Facebook, tetapi juga aplikasi seperti Viber dan Pinterest, yang memungkinkan interakt yang bahkan lebih tinggi dan juga konten yang lebih kaya.
Dengan konsumen menemukan produk untuk dibeli sambil mereka membagikan gambar dan mengkurasi hal-hal yang mereka sukai. Belanja melalui ponsel juga ditaksir akan semakin banyak.
Di tahun 2014 diperkirakan 25% konsumen di Indonesia menggunakan perangkat mobile untuk berbelanja online. Sementara itu, fenomena 'mobile-first' juga merambah Asia Pasifik dimana pengguna online mengakses internet hanya melalui perangkat mobile.
Seiring bertumbuhnya tren ini, Rakuten memperkirakan akan semakin banyak peritel berinvestasi di marketing dan
retailing mobile tahun depan untuk mengkapitalisasi pertumbuhan cepat segmen
m-commerce. Hal ini akan mendorong adopsi yang lebih besar terhadap perdagangan omni-channel, karena bisnis ingin memberikan pengalaman yang sama lintas berbagai platform.
"Orang Indonesia yang berusia 16-44 tahun menghabiskan lebih dari separuh waktu bangunnya pada gadget, karena itu tidak heran mobile commerce sedang meningkat," kata Masaya Ueno, dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (20/12).