Jakarta, CNN Indonesia -- Permintaan pemerintah terhadap produk alat utama sistem persenjataan (Alutsista) keluaran PT Pindad (Persero) direncanakan naik minimal 40 persen pada 2015. Untuk memenuhi itu, Direktur Utama Pindad Silmy Karim menjelaskan perusahaannya akan menggenjot produksinya pada tahun depan.
"Yang jelas ada potensi Pindad dapat berkembang dengan adanya arahan dari Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto kepada Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan permintaan alutsista kepada Pindad minimum 40 persen," kata Silmy saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Senin (22/12).
Dirut baru BUMN senjata itu menjelaskan permintaan negara terhadap produk Alutsista sangat beragam, mulai dari peluru, panser, senjata hingga tank. Silmy menjelaskan target tersebut menjadi acuan Pindad untuk menguji kapasitasnya sebagai perusahaan negara pemasok alat pertahanan negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita fokuskan adalah rencana memenuhi kebutuhan TNI, Polri. Kami akan lihat lima hingga 25 tahun seperti apa. Selain dari produk juga kapasitasnya bisa tidak kapasitas Pindad memenuhi permintaan, bisa tidak kulitas sesuai permintaan user Kemenhan,TNI, Polri," kata Silmy.
Untuk itu Pindad menganggarkan investasi sebesar
Rp 700 miliar pada tahun depan yang pendanaannya berharap pada penyertaan modal negara (PMN).