Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian optimistis industri manufaktur akan kembali berjaya pada tahun depan setelah mengelami perlambatan pertumbuhan pada tahun ini. Menteri Perindustrian Saleh Husin menargetkan pertumbuhan industri nonmigas tembus 6,1 persen pada 2015, dengan nilai nominal output mencapai Rp 1.329,85 triliun.
" 2015 kami sangat yakin akan lebih baik dari 2014," ujar Saleh Husin di kantornya, Senin (22/12).
Sub sektor industri nonmigas yang diprediksi akan tumbuh tinggi pada 2015 adalah industri alat angkutan, mesin dan peralatan sekitar 7,1-7,6 persen. Tertinggi kedua diperkirakan industri makanan, minuman dan tembakau sekitar 6-6,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sektor manufaktur melambat pada tahun ini, Saleh Husin optimistis hasil dari investasi di sektor ini akan terlihat hasilnya pada tahun depan. Seiring dengan pertumbuhan kinerja, kontribusi industri pengolahan terhadap produk domestik bruto (PDB) diharapkan meningkat dari 20,65 persen pada 204 menjadi 21,2 persen.
Secara nominal, kata Saleh Husin, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB pada tahun ini diharapkan mencapai Rp 1.253,39 triliun. Angka tersebut diharapkan meningkat menjadi Rp 1.329,85 triliun pada 2015.
Investasi TumbuhPeranan industri pengolahan yang meningkat, lanjut Menperin, berkat investasi yang menggeliat di sektor padat karya tersebut. Nilai investasi di industri manufaktur pada 2015 diperkirakan mencapai Rp 270 triliun, tumbuh 28,5 persen dibandingkan perolehan tahun ini yang diyakini mencapai Rp 210 triliun.
"Industri ini akan kami dorong untuk mendapatkan insentif agar yang berorientasi ekspor ini bisa terus eksis" ujarnya.