PERTUMBUHAN INDUSTRI

Suhu Politik Tinggi, Pertumbuhan Industri Macet

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 15:44 WIB
Memanasnya situasi politik nasional sepanjang 2014 ini membuat perusahaan manufaktur menahan investasinya sehingga membuat pertumbuhan industri turun.
Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) berbincang dengan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertumbuhan industri non-migas Indonesia melemah sepanjang 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan eksekutif di tahun ini menjadi alasan Kementerian Perindustrian tidak berhasil meningkatkan kinerja industri.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan bahwa pertumbuhan industri non-migas dari Januari hingga September 2014 mencapai 5,3 persen dibandingkan pertumbuhan industri periode yang sama di 2013 terhadap 2012 sebesar 6,33 persen.

Penurunan pertumbuhan industri ini tercermin dari turunnya Penanaman Modal Asing yang tercatat sebesar US$ 10,15 miliar atau turun 18,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun kemarin. Meskipun begitu, Saleh menyebut angka pertumbuhan industri ini masih di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,11 persen pada periode Januari hingga September 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa pertumbuhan 2014 sedikit menurun, karena banyak investor yang wait and see selama tahun politik sehingga banyak yang akhirnya tidak jadi melakukan ekspansi. Sampai saat ini mereka masih menunggu situasi politik yang terjadi" kata Saleh dalam paparan kinerja akhir tahun Kementerian Perindustrian, Senin (22/12).

Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan industri mengalami perlambatan, namun Saleh mencatat masih ada beberapa sektor industri yang tumbuh dengan konsisten. Beberapa diantaranya adalah industri makanan, minuman, dan tembakau yang angka pertumbuhannya mencapai 36,85 persen.

“Selain itu industri alat angkut, mesin, dan peralatannya juga tumbuh sebesar 27,8 persen dari total kontribusi industri non-migas ke PDB secara keseluruhan,” kata Saleh.

Demi meningkatkan produktivitas industri non-migas, Saleh menjelaskan Kementerian Perindustrian akan melakukan sejumlah langkah. Seperti misalnya mendorong efisiensi yaitu pengurangan biaya operasi dititikberatkan pada faktor produksi. Selain itu, pemerintah juga masih akan meneruskan upaya hilirisasi seperti pada pemerintahan sebelumnya.

"Selain itu, pengembangan perwilayahan industri melalui 13 kawasan industri juga akan kita percepat segera mungkin,” ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER