BBM BERSUBSIDI

Setop Impor Premium Tunggu Kesiapan Pertamina

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2014 11:30 WIB
Pemerintah mengkhawatirkan tingginya impor bahan bakar minyak jika Pertamina belum siap memproduksi Pertamax lebih banyak lagi.
Ilustrasi SPBU. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah tengah mempertimbangkan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas terkait kebijakan bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya menghentikan impor bensin RON 88 atau premium dan secara perlahan menggantinya dengan bensin RON 92 atau pertamax.

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan hal tersebut tengah dikaji oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan negara yang menyediakan BBM.

“Kementerian ESDM harus lihat dulu apakah Pertamina bisa mengganti produksi kilangnya dari premium menjadi pertamax atau tidak," kata Bambang di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (23/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menjelaskan, kesiapan Pertamina menyediakan bensin RON 92 atau pertamax harus dimatangkan. Sebab pemerintah tidak ingin penghentian impor bensin RON 88 membuat Indonesia semakin tergantung terhadap BBM impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Impor Naik

Kemudian yang menjadi pertimbangan adalah soal kemungkinan volume impor justru meningkat jika premium dihapus. Sebab kilang minyak yang dimiliki Pertamina saat ini hanya mampu memproduksi BBM berkualitas di bawah RON 92.

Mantan Wakil Menteri Keuangan ini mengatakan rekomendasi tersebut tidak akan terlalu mempengaruhi anggaran pemerintah jika memang nantinya dijalankan. Sebab menurutnya, pemerintah tetap akan memberlakukan kebijakan subsidi tetap pada 2015.

"Selama kita subsidi tetap tidak ada perubahan antara premium sama pertamax," ujar Bambang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER