Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Bank Indonesia (BI) memprediksi jumlah uang beredar di penghujung 2014 mencapai Rp 566,4 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibandingkan tahun lalu. Kondisi tersebut merupakan siklus yang selalu berulang setiap akhir tahun seiring dengan meningkatnya transaksi tunai di masyarakat.
Dian Karmila, Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, mengatakan banyaknya uang beredar di akhir tahun biasanya karena sebagian besar entitas bisnis maupun pemerintah mengeluarkan anggaran lebih besar untuk membayar utang dan mengeksekusi belanja.
"Angka ini juga pastinya termasuk kebutuhan natal dan tahun baru yang biasanya memiliki rata-rata peningkatan uang kartal sebanyak 15,4 persen dibanding hari-hari biasanya, " ujar Dian Karmila di gedung BI, Selasa (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati tumbuh, Dian mengatakan peredaran uang kartal pada akhir tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan saat hari raya Idul Fitri. Rata-rata perbedaanya mencapai 101,4 persen dari tahun 2007 hingga 2013.
"Jumlah peredaran uang kartal ini juga diiringi
inflow dan
outflow uang dari dan menuju bank sentral. Setiap tahunnya, peningkatan ini bisa mencapai 11,9 persen untuk
outflow dan 3,8 persen untuk
inflow. Setelah itu akan normal kembali" ujarnya.
Dian menambahkan modal yang masuk ke neraca perbankan selama Desember 2014 berkisar Rp 21,4 triliun hingga Rp 26,1 triliun. Sementara uang yang keluar jumlahnya jauh lebih besar, yakni mencapai kisaran Rp 82,6 triliun hingga Rp 88,1 triliun seiring dengan meningkatnya permintaan uang kartal di masyarakat.
"Berdasarkan kelompok pecahan, sebagian besar outflow pada bulan Desember 2014 berupa Uang Pecahan Besar (UPB) yang bernilai kurang lebih Rp 20.000 yang mencapai 98 persen" tambahnya.
Menyikapi banyaknya kebutuhan akan uang kartal serta antisipasi peredarannya, Dian mengatakan bahwa masyarakat tak perlu panik akan kurangnya ketersediaan uang tunai yang beredar.
"Persediaan BI lebih dari cukup. Kita juga sudah meminta perbankan untuk menjaga ketersediaan uang tunai di seluruh ATM khususnya menjelang natal dan akhir tahun. Kita juga sudah melakukan koordinasi baik secara intern dengan satuan kerja kas di kantor pusat maupun kantor pusat wilayah BI" terang Dian.