Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan moderasi perekonomian domestik, masih berlanjut pada triwulan IV tahun 2014. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat.
Dalam hasil kesimpulan Rapat Bulanan Dewan Komisioner OJK yang digelar rutin pada minggu kedua setiap bulan untuk mengevaluasi perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan, OJK juga memperkirakan moderasi perekonomian domestik, masih berlanjut pada triwulan IV tahun 2014. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat.
"Sementara itu, ekspor manufaktur membukukan peningkatan, tetapi secara keseluruhan pertumbuhan ekspor masih terbatas karena ekspor komoditas masih tertekan, sejalan dengan melambatnya permintaan negara-negara emerging market," ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B OJK Lucky F.A. Hadibrata dalam siaran pers dikutip Jumat (26/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, OJK menilai perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan hingga awal Desember secara umum berada dalam kondisi yang relatif stabil dan terkendali.
"OJK melihat pemulihan ekonomi global berlanjut meskipun, misalnya ekonomi AS yang semakin solid, pertumbuhan ekonomi tercatat relatif tinggi dengan tingkat pengangguran yang menurun, meskipun pelaksanaan normalisasi kebijakan masih belum jelas," ujar Lucky.
OJK mencatat, pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan kembali meningkat yang terjadi sejak Agustus yakni masing-masing sebesar 15,45 persen dan 13,93 persen tahun ke tahun.
Lebih lanjut, OJK juga menyebutkan kondisi perbankan dari segi permodalan dan rentabilitas perbankan relatif baik dan stabil.
"Hal itu ditandai dengan CAR Oktober sebesar 19,63 persen (September 2014: 19,53 persen). Rasio Modal Inti per Oktober naik menjadi sebesar 17,94 persen (September: 17,91 persen). Sepanjang tahun 2014, kinerja CAR perbankan selalu berada di atas 19 persen," kata Lucky.
Adapun kinerja rentabilitas dan efisiensi perbankan relatif stabil yang ditandai dengan ROA dan NIM per Oktober 2014 masing-masing sebesar 2,89 persen dan 4,24 persen (September: 2,91 persen dan 4,21 persen), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) per Oktober stabil pada level 76,14 persen.