Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengantongi komitmen investasi senilai US$ 672 juta selama kuartal III 2014. Komitmen tersebut dicatatkan oleh empat investor yang tertarik berbisnis di sektor industri padat karya.
"Seperi industri tekstil dan sepatu yang memiliki potensi besar penyumbang devisa negara," kata Kepala BKPM Franky Sibarani melalui siaran pers BKPM, Kamis (25/12).
Franky mengatakan nilai investasi tersebut sangat mungkin bertambah karena sepanjang periode tersebut BKPM mencatat ada 13 calon investor yang berminat masuk ke sektor-sektor tersebut. Selain berpotensi besar menyumbang devisa, industri padat karya juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BKPM akan mengkoordinasikan potensi penyerapan tenaga kerja dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Tenaga Kerja, sehingga dapat mendukung berkembangnya industri padat karya," ujar Franky.
Franky berharap meningkatnya investasi di sektor padat karya dapat mengurangi angka pengangguran yang masih cukup tinggi di Indonesia. Sebagai informasi, saat ini terdapat 7,5 juta pengangguran langsung dan 37 juta juta pengangguran terselubung.
Secara kumulatif, BKPM mencatat realisasi investasi pada Januari-September 2014 mencapai Rp342,7 triliun, tumbuh 16,8 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp228,3 triliun dengan pertumbuhan 14,6 persen.
"Kami menargetkan
investasi tumbuh 13-15 persen atau menjadi Rp 519 triliun pada 2015," ujar Franky bbelum lama ini.