BBM BERSUBSIDI

1 Januari, Pemerintah Berencana Cabut Subsidi Premium

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 14:12 WIB
Pemerintah berencana mencabut subsidi premium namun tetap memberikan subsidi untuk solar sebesar Rp 500 sampai Rp 1.000 per liter tahun depan.
Ketersediaan premium di SPBU Jakarta jelang kenaikan harga BBM November 2014 lalu. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana menghapus subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis premium mulai 1 Januari 2015 mendatang. Itu artinya, harga premium akan mengikuti fluktuasi harga minyak yang kini tengah anjlok.

"Saat ini sedang tunggu Peraturan Presiden dan masih dibahas di Kemenko (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian). Entah hari ini atau besok ditekennya," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto Wagimin di Jakarta, Senin (29/12).

Selain mencabut subsidi premium, pemerintah juga tengah menimbang opsi penerapan subsidi tetap untuk produk solar. Menurut Naryanto, Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan sedang menghitung besaran subsidi yang akan diberikan untuk produk tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Opsi keduanya pemberian subsidi tetap untuk solar. Besarannya Rp 500 sampai Rp 1.000 per liter dan harga jual solar juga akan berfluktuasi," tuturnya.

Naryanto menerangkan kebijakan pemerintah untuk tetap memberikan subsidi bagi BBM jenis solar karena produk ini masih digunakan bagi masyarakat kelas menengah-bawah seperti nelayan dan lainnya. Meski begitu, dirinya memastikan pelaku industri tak akan menerima solar bersubsidi.

"Tapi pemerintah akan turun tangan jika nantinya harga minyak naik lagi. Sekarang masih kita bahas patokan harga minyaknya," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER