KEBIJAKAN SUBSIDI BBM

BPS: Kebijakan Subsidi Tetap BBM Berpotensi Ciptakan Deflasi

CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 07:58 WIB
Bank Indonesia memperkirakan inflasi Desember 2014 berkisar 2,1-2,2 persen (month to month), yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bersiap mengumumkan suku bunga acuan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (18/11). Rapat Dewan Gubernur memutuskan menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7,75 persen, sebagai upaya pengendalian tekanan inflasi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan mengumumkan kebijakan penerapan subsidi tetap bahan bakar minyak (BBM) pada pekan ini. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin meyakini kebijakan tersebut akan berdampak positif terhadap harga barang dan jasa.

"Kalau terjadi penurunan harga BBM ya harga komoditas lainnya turun harusnya," ujar Suryamin di kantor Kemenko Perekonomian, Senin malam (29/12).

Penerapan subsidi tetap, kata Suryamin, akan membuat harga BBM berfluktuasi mengikuti perkembangan harga minyak. Ketika harga BBM berubah naik, maka inflasi berpotensi mengikuti tetapi tidak akan terlalu tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kalau harga BBM turun) bisa saja deflasi. Kalau BBM turun, maka biaya angkutan seharusnya turun dan harga komoditas lain ikut turun," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menyambut baik rencana pemerintah menerapkan subsidi tetap BBM. Kebijakan tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap perekonomian ansional untuk jangka menengah dan panjang.

"Ada masa transisi, dampaknya ada dan dalam jangka menengah akan membaik," tuturnya.

Inflasi Desember

Bank sentral memperkirakan inflasi Desember 2014 berkisar 2,1-2,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month to month). Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan inflasi bulan-bulan sebelumnya.

"Kisaran minggu ketiga, inflasi Desember 2,1-2,2 persen. Angka tertinggi di tahun ini dan ini sudah diperkirakan," kata Agus.

Agus mengatakan kenaikan harga BBM menyumbang inflasi Desember sekitar 0,6 persen. Kontribusi lainnya adalah harga-harga barang yang bergejolak (volatile food) dan harga-harga barang lain yang diatur oleh pemerintah (administered price) berkisar 8,1 - 8,2 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER