PEMBIAYAAN APBN

Menkeu Jelaskan Alasan Terbitkan Global Bond di Awal Tahun

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 15:20 WIB
Pemerintah akan kembali menerbitkan surat utang berdenominasi dolar dan rupiah sepanjang semester I 2015.
Menteri Keuangan, Bambang P.S Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menjelaskan alasan pemerintah melelang global bond senilai US$ 4 miliar atau setara Rp 50,5 triliun di awal tahun ini. Menurut Bambang, pemerintah sudah mempertimbangkan penerbitan dua varian obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) tersebut dengan matang.

“Kalau ditanya apakah momentumnya tepat, justru kami memanfaatkan ketika pasar membaik seperti saat ini. Kami tidak menunggu lagi karena ke depan tidak ada yang tahu pasar akan bergerak kemana,” kata Bambang di Jakarta, Jumat (9/1).

Keputusan tersebut menurut Bambang terbukti tepat. Pemerintah berhasil mendapatkan dana masing-masing US$ 2 miliar dengan menerbitkan global bond seri RI0125 dan RI0145 dengan yield 10 tahun sebesar 4,3 persen dan 30 tahun sebesar 5,2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini salah satu yang terbesar untuk issuance dalam double tenor. Yang terpenting dari penerbitan bonds ini, menunjukkan sentimen positif dari investor terhadap pemerintahan baru. Karena ini adalah Surat Utang Negara (SUN) pertama yang muncul dari pemerintah baru,” ujar Bambang.

Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini memastikan, pemerintah tidak akan berhenti mencari pinjaman dari luar negeri untuk mendanai program-program pembangunan yang sudah disusun.

“Kami akan menerbitkan lagi surat utang dalam mata uang dolar dan rupiah pada semester I. Nanti untuk denominasi eurp dan yen bisa dilakukan semester II,” katanya.

(Baca juga: Lelang Global Bond, Pemerintah Tarik Utang Rp 50,5 Triliun) (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER