Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan selama empat hari berturut-turut hingga Rabu yang dipicu oleh proyeksi Bank Dunia yang memangkas pertumbuhan ekonomi global dan semakin menurunnya harga tembaga. Meskipun begitu, nilai saham-saham energi akhirnya mampu membantu meningkatkan kembali kinerja bursa saham AS di sesi akhir meskipun nilainya tidak signifikan.
Indeks S&P sektor energi menguat 0,1 persen setelah sebelumnya turun 2,6 persen. Nilai saham meningkat setelah harga minyak mentah ikut menanjak naik. Namun meskipun begutu, harga minyak dunia tetap berada di kisaran nilai terendahnya selama enam tahun terakhir.
Diketahui bahwa harga minyak mentah AS telah meningkat sbesar 5,6 persen dan Brent juga meningkat sebesar 4,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, indeks S&P 500 sektor material dan keuangan merupakan sektor dengan performa terburuk pada perdagangan hari Rabu. Nilai indeks kedua sektor tersebut turun sebesar lebih dari satu persen.
Harga tembaga yang merupakan komoditas utama industri material, menyentuh angka terendahnya selama lima setengah tahun terakhir. Kondisi ini mempengaruhi saham-saham perusahaan pertambangan seperti Freeport McMoran Inc yang diperparah dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Bank Dunia.
Sektor penjualan ritel juga menambah kecemasan investor setelah sektor ini mengalami pelemahan terparah selama 11 bulan terakhir. Selain itu, indeks sektor penjualan ritel S&P 500 ini juga sempat turun sebesar 0,8 persen pada Desember lalu.
Dow Jones industrial turun sebesar 186,59 poin atau 1,06 persen ke angka 17.427,09. S&P 500 melemah sebanyak 11,76 poin atau 0,58 persen ke angka 2.011,27. Sedangkan indeks Nasdaq Composite turun sebesar 22,18 poin atau 0,48 persen ke angka 4.639,32.
Khusus untuk indeks S&P 500, kini nilainya berada 3,8 persen lebih rendah dari titik tertingginya pada 29 Desember 2014.
Nilai saham perusahaan penghasil tembaga, Freeport McMoran turun selama dua hari berturut-turut. Saham-saham tersebut melemah 10,9 persen di angka US$ 18,74 dan merupakan saham dengan pelemahan terparah di dalam indeks S&P 500.
Ekspektasi terhadap pendapatan-pendapatan perusahaan AS di kuartal IV 2014 menurun tajam dalam beberapa bulan terakhir, dengan pertumbuhan yang diperkirakan hanya sebesar 3,6 persen dibandingkan angka pada 11 Oktober yang lalu dimana proyeksi pertumbuhannya mencapai angka 11,2 persen.
Nilai saham bank terbesar di Amerika Serikat dari segi aset, JPMorgan Chase & Co ditutup melemah 3,5 persen ke angka US$ 56,81 setelah adanya laporan turunnya profit sebesar 6,6 persen pada kuartal IV 2014. Sedangkan nilai saham Wells Fargo & Co melemah sebanyak 1,2 persen ke angka US$ 51,25 setelah perusahaan merilis laporan kuartal IV 2014.
Sebanyak 8,1 miliar saham diperdagangkan pada bursa saham AS kemarin. Angka ini di atas rata-rata perdagangan selama lima sesi terakhir, dimana sebanyak 7,1 miliar saham berpindah tangan menurut BATS Global Markets.
(gen)