Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi ambil untung kian terealisasi pada perdagangan di awal pekan ini setelah pelaku pasar merespon negatif pelemahan bursa saham Amerika Serikat dan Eropa. Kondisi ini menyebabkan amunisi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian menipis.
Reza Priyambada, Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia menjelaskan kondisi ini diperparah dengan volume beli yang mulai berkurang. “Laju IHSG pun kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya dimana tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi
profit taking tersebut semakin besar,” ujar Reza dalam rilis resmi Woori Korindo dikutip Selasa (13/1).
Pada perdagangan Selasa (13/1) ini, Reza memperkirakan IHSG akan berada pada rentang
support 5.175-5.180 dan resisten 5.195-5.225. Laju IHSG gagal mendekati area target resisten (5.225-5.245) dan sempat berada di target
support (5.188-5.200).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Aksi
profit taking kembali bawa IHSG mengalami pelemahan. Meski masih ada perlawanan beli namun, tidak cukup kuat jika aksi
profit taking semakin masif,” kata Reza.
Dia mengingatkan, meskipun laju bursa saham global menunjukkan perbaikan namun investor diminta tetap mewaspadai adanya potensi pelemahan lanjutan.
Pertimbangan saham-saham antara lain:
SCMA 3.255-3.365
MPPA 2.900-3.085
BJTM 490-550
BMTR 1.615-1.775
SMGR 15.650-16.125
SIAP 393-425.
(gen)