Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi Sumber dan Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menjadi salah satu solusi untuk mengejar target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) dalam waktu 5 tahun ke depan.
"Itu akan menjadi proses
de-bottlenecking antara program-program pembangunan kelistrikan," kata Sudirman di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Kamis (15/1).
Sudirman mengatakan, melalui penerapan PTSP maka proses perizinan akan semakin mudah diselesaikan sehingga dapat mempersingkat waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana mempercepat pembangunan kelistrikan 35 ribu MW. Salah satu poinnya kita berharap dari PTSP ini," ungkapnya.
Menurut Sudirman agar penerapan PTSP yang diujicobakan mulai hari ini berjalan efektif, dibutuhkan partisipasi pemerintah daerah. "Berfungsi dengan baik dari pusat, dan itu akan diteruskan dengan provinsi dan wilayah," jelasnya.
Sebelumnya untuk mendukung sistem PTSP, 19 Kementerian/Lembaga telah menempatkan petugas penghubung (
liaison officer-LO) sebanyak 66 orang di BKPM.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan LO yang ada di
front office bertugas memberikan layanan penerimaan permohonan perizinan maupun konsultasi dari investor. Sementara pemrosesan izin dilakukan oleh LO yang bertugas di
back office.
"Seluruh perangkat pendukung PTSP telah siap," ungkapnya.
(gen)