Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat melemah selama lima hari berturut-turut hingga Kamis (15/1) waktu setempat, seiring dengan mengecewakannya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya kecemasan investor akan dampak
pelemahan ekonomi global terhadap pendapatan korporasi.
Seperti dilansir
Reuters, saham-saham sektor energi melanjutkan tren penurunan akibat harga minyak mentah AS yang turun 4 persen. Akibatnya, indeks energi S&P 500 juga ikut melemah sebesar 1,2 persen.
Selain itu, S&P 500 juga ditutup melemah di bawah angka 2.000, yang merupakan kondisi pertama dalam satu bulan terakhir. S&P 500 turun sebesar 18,6 poin atau 0,92 persen ke angka 1.992,67.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demikian halnya dengan indeks Dow Jones industrial yang turun sebesar 106,38 poin atau 0,61 persen ke angka 17.320,71. Sedangkan Nasdaq Composite turun sebanyak 68,50 poin atau 1,48 persen ke angka 4.570,82.
Nilai saham Best Buy juga turun sebesar 14,1 persen ke angka US$ 34,30, yang merupakan nilai saham dengan performa paling buruk di dalam komponen S&P 500. Perusahaan ritel ini memprediksi pertumbuhan penjualan akan stagnan atau bahkan mengarah negatif pada dua kuartal pertama tahun ini. Setelah saham Best Buy turun, saham Intel juga ikut melemah 2,1 persen ke angka US$ 35,44
Sebanyak 7,9 miliar lembar saham diperdagangkan pada sesi kamis kemarin. Angka ini di atas rata-rata lima sesi terakhir, di mana sebanyak 7,3 lembar saham telah berpindah tangan menurut BATS Global Markets.
(ags/ags)