Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp 3,874 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015. Tambahan tersebut dibuat sebagai jatah alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Berarti total anggaran yang diajukan KKP dalam APBNP 2015 menjadi Rp 10,594 triliun. Tambahan tersebut adalah anggaran terbesar sepanjang sejarah berdirinya KKP.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengatakan rencananya alokasi dana tersebut selain digunakan untuk peningkatan pengawasan laut melalui penguatan petugas KKP. "Kami juga ingin merevitilasasi industri tangkap, dengan meng-upgrade kapal nelayan, kapal yang 5-10 GT diusahakan menjadi 30 GT," kata Susi saat rapat kerja bersama anggota Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KKP juga bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menjalankan program konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) nelayan ke bahan bakar gas (BBG). Sebelumnya Kementerian ESDM sendiri sudah menganggarkan Rp 718 miliar untuk mendanai pengadaan 50 ribu converter kit yang akan dibagikan secara gratis ke nelayan di seluruh Indonesia.
"Converter kit gas 2000 unit. Ini sudah dibantu Kementerian ESDM kita akan mendapatkan 50 ribu unit," ujarnya.
Selain menjalankan fungsi pengawasan, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Gedung Mina Bahari 4 (GMB) yang sudah berlangsung.
Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi IV Edhi Prabowo mengapresiasi kerja KKP selama ini. Realisasi APBN 2014 mampu terserap Rp 6,16 triliun atau 94,90 persen. Meningkat dari tahun sebelumnya 93,4 persen.
Dia berharap, dengan APBN yang baru nanti diharapkan program-program lebih bersentuhan dengan masyarakat.
"Total pagu RAPBNP Rp 10,594 triliun, jumlah yang tertinggi sejak berdiri KKP, anggaran diprioritaskan kegiatan produktif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata dia.
(ded/ded)