Bidik Investasi Panas Bumi, Mitsubishi Siapkan US$ 380 Juta

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jan 2015 16:20 WIB
Konsorsium Takafuji dengan Mitsubishi Corporation di dalamnya berminat mengikuti lelang wilayah kerja panas bumi di Provinsi Bengkulu.
Mitsubishi berminat membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bengkulu berkapasitas 110 MW. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan energi asal Jepang, Mitsubishi Corporation tengah menjajaki peluang investasi di sektor pengelolaan panas bumi Indonesia. Belum lama ini, manajemen Mitsubishi menyambangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan menyatakan kesiapannya mengikuti lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Provinsi Bengkulu.

"Kami pernah bertemu Mitsubishi yang bergabung dengan konsorsium Takafuji untuk membahas soal minat mereka mengikuti lelang. Tapi ini baru secara lisan karena dokumen resmi belum disampaikan ke pemerintah,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Rida Mulyana di Jakarta, Jumat (30/1).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Provinsi Bengkulu memiliki potensi panas bumi mencapai 300 megawatt (MW). Dimana potensi tersebut tersebar di tiga kabupaten meliputi Bengkulu Utara, Rejang Lebong, dan Lebong.

Akan tetapi, potensi panas bumi yang prospektif dimanfaatkan sebagai bahan baku pembangkit listrik hanya mencapai 110 MW. "Mereka (Mitsubishi) juga berminat ikut lelang WKP di kawasan Indonesia timur (KIT). Kalau di KIT, potensinya relatif kecil-kecil," terang Rida.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gambaran, untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dibutuhkan biaya investasi sekitar US$ 3 juta sampai US$ 3,5 juta per MW. Jika Mitsubishi berencana membangun pembangkit listrik berkapasitas 110 MW, artinya dibutuhkan investasi berkisar US$ 380 juta.

"Tapi itu (investasi) akan diketahui pascalelang," pungkasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER