Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Budi Karya Sumadi berjanji akan segera menertibkan taksi-taksi gelap yang masih beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Hal tersebut sesuai dengan janji yang diucapkan Budi saat diangkat sebagai Direktur Utama AP II untuk menciptakan rasa aman bagi penumpang pesawat di Soekarno-Hatta.
“Taksi gelap itu secara internal sudah kita excercise. Kami memperbolehkan mereka beroperasi di Soekarno-Hatta dengan tiga syarat,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (30/1).
Tiga syarat Budi memperbolehkan pengemudi taksi gelap tetap berkeliaran di Soekarno-Hatta adalah:
1. Harus berseragam,
2. Mobil yang digunakan sudah harus pelat kuning,
3. AP II tidak mengizinkan para pengemudi taksi menawarkan langsung jasanya ke para penumpang namun di koordinir oleh perseroan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami akan kasih konter dan jumlahnya akan dibatasi,” kata Budi.
Mantan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo tersebut mencatat saat ini setidaknya ada 2.000 taksi gelap yang beroperasi di Jakarta. Nantinya, dia akan membatasi jumlahnya menjadi hanya sekitar 600 unit taksi saja atau sepertiganya.
“Rencana tersebut sedang dikoordinasikan dan kami akan melakukan sosialisasi sebulan ke depan,” tegasnya.
Dengan ditertibkannya taksi gelap, Budi berharap para penumpang akan merasa lebih aman dan nyaman. Hal tersebut sesuai dengan visi AP II untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bandara-bandara kelolaannya.
“Kita ingin meningkatkan pelayanan dan bagaimana ke depannya Soekarno-Hatta dapat benar-benar (menjadi) bukan sekedar bandara tetapi juga orang keluar dari situ bisa tersenyum,” pungkasnya.
(gen)