Indonesia Deflasi Lagi Sejak 2009 Akibat Harga Bensin Turun

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 02 Feb 2015 12:18 WIB
BPS mencatat pada Januari 2015 telah terjadi deflasi sebesar 0,24 persen dibanding bulan Desember 2014 akibat penurunan harga bahan bakar minyak.
SPBU milik PT Pertamina (Persero). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Stastistik (BPS) merilis data inflasi bulanan terbaru pada Januari 2015 dimana telah terjadi deflasi sebesar 0,24 persen dibanding bulan Desember 2014. Hal ini paling utama disebabkan oleh penurunan harga bahan bakar minyak khususnya jenis premium sebesar Rp 1.000 pada pertengahan Januari yang lalu.

"Ini merupakan kali ketiga sejak 1973, Indonesia mengalami deflasi pada bulan Januari. Yang pertama pada 1973 sebesar 1,65 persen, kemudian 2009 sebesar 0,07 persen, dan kini 2015 sebesar 0,24 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Senin (2/2).

Di dalam kelompok pengeluaran, penurunan harga BBM berimbas pada deflasi biaya transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan angka deflasi sebesar 0,78 persen. Selain itu, penurunan harga juga terjadi di harga bahan pangan seperti buncis, cabai merah, serta cabai rawit sebesar 0,6 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adanya penurunan harga BBM juga menurunkan tarif angkutan dalam kota serta angkutan udara, dimana hal tersebut mempengaruhi harga distribusi barang-barang pokok dan disusul dengan penurunan harga-harga komoditas yang telah dimaksud," tambah Suryamin.

Sementara itu, beberapa komoditas yang harganya diatur pemerintah (administered price) juga mengalami deflasi sebesar 3,51 persen. Kontribusi terbesarnya adalah deflasi pada harga energi sebesar 6,48 persen secara total.

"Pada bulan Januari terdapat 51 kota yang mengalami deflasi dengan penurunan terbesar yaitu Padang sebesar 1,98 persen, selain itu Bandung dan Madiun mengalami deflasi terendah yaitu sebesar 0,05 persen. Namun, masih ada 31 kota lainnya yang mengalami inflasi dengan angka terbesar berada di Ambon sebesar 2,37 persen," tuturnya.

Secara tahunan, inflasi Januari 2015 tetap meningkat sebesar 6,96 persen dibandingkan Januari 2014. Meskipun begitu, Suryamin mengatakan bahwa inflasi inti (core inflation) Januari berada di angka 0,61 persen, atau masih di bawah inflasi inti year-on-year dengan Januari 2014. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER