Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim memastikan perusahaannya telah menyiapkan kapasitas produksi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) sebanyak 3 juta tabung per tahun. Kemampuan tersebut jauh lebih banyak dibandingkan rencana penugasan yang diberikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said agar Pindad dapat menyediakan 2 juta tabung elpiji melon ke masyarakat tahun ini.
Namun menurut Silmy, Pindad sama sekali belum mengerjakan satu pun tabung yang dipesan pemerintah. Sebab kepastian anggaran pengadaan tabung sebesar Rp 700 miliar-Rp 800 miliar yang akan diberikan Kementerian ESDM kepada Pindad masih menunggu disetujuinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 oleh Badan Anggaran DPR.
"Anggaran kompensasi awal dari Menteri ESDM Rp 700 miliar. Kami sedang menunggu proses anggaran tersebut, begitu selesai langsung dikerjakan,” kata Silmy saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan perusahaan industri strategis itu untuk mengerjakan proyek pengadaan 2 juta unit tabung gas 3 kg.
Jika Pindad jadi mengerjakan proyek tabung dan converter kit tersebut, pemerintah siap mengucurkan dana sebesar Rp 1,7 triliun dari anggaran Kementerian ESDM dalam APBNP 2015. Menurut Menteri ESDM Sudirman Said ketika mengumumkan rencana tersebut, rinciannya Rp 800 miliar untuk tabung gas elpiji dan Rp 900 miliar lainnya untuk pengadaan converter kit.
Baja Krakatau SteelSilmy menjelaskan pengadaan baja untuk tabung elpiji 3 kg akan dilakukan dengan meneruskan kerjasama kontrak Krakatau Steel dan tabung tersebut akan diproduksi di pabrik Pindad di Bandung. Sayangnya dia tidak menyebutkan berapa kebutuhan baja untuk memproduksi tabung tersebut.
"Sebelumya Pindad sudah pernah buat tahun 2008 lalu, jadi tinggal meneruskan saja skemanya," kata mantan Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut.
Sebelumnya
Asosiasi Industri tabung Baja (Asitab) mempertanyakan rencana Kementerian ESDM menunjuk Pindad sebagai penyedia tunggal tabung gas elpiji 3 kg dan
converter kit. Ketua Umum Asitab Tjiptadi Kebijakan tersebut dinilai tidak adil dan tidak transparan karena menutup ruang usaha puluhan industri tabung baja yang kesulitan untuk bertahan.
(gen)