Pertamina Minta Pemerintah Atur Kriteria Pembeli Elpiji 3 Kg

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 13:01 WIB
Tidak adanya kriteria masyarakat yang diizinkan membeli elpiji 3 kg, membuat subsidi elpiji akan menguap sia-sia.
(ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto meminta pemerintah mempertegas kriteria masyarakat yang diizinkan membeli elpiji ukuran tabung 3 kilogram (kg).

Hal tersebut menurutnya bisa mempermudah pengawasan yang dilakukan perseroan dan membuat subsidi elpiji yang diberikan pemerintah untuk elpiji 3 kg tidak digunakan oleh mereka yang mampu.

“Saat ini definisi pemakainya kan tidak terdefinitifkan untuk golongan yang mana. Makanya semua bisa membeli elpiji jenis itu. Tentu kami berharap bisa dibuat definisi pemakainya sehingga kami bisa mengontrol lebih baik peruntukannya,” kata Dwi di Jakarta, Kamis (5/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika diluncurkan pertama kali pada 2007 lalu, elpiji ukuran tabung 3 kg ditujukan untuk menekan penggunaan minyak tanah di masyarakat yang kurang mampu. Jutaan paket perdana tabung elpiji dan kompor gas dibagikan oleh pemerintah ke masyarakat secara cuma-cuma demi menunjang program konversi minyak tanah ke elpiji tersebut.

Namun sejak pertama kali di perkenalkan ke masyarakat, tidak ada peraturan yang menentukan kategori pembeli yang diperbolehkan untuk membeli elpiji 3 kg tersebut. Tidak heran jika setiap kali elpiji tabung biru ukuran 12 kg mengalami kenaikan harga, maka tren permintaan elpiji 3 kg meningkat akibat banyak masyarakat yang beralih.

Begitu jauhnya perbedaan harga antara elpiji 12 kg dan 3 kg, disebabkan elpiji tabung melon masih mendapatkan subsidi pemerintah. Satu tabung elpiji 12 kg dijual dengan harga Rp 129 ribu, sedangkan elpiji 3 kg dijual sekitar Rp 18 ribu per tabung.

Tadi malam, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui subsidi gas elpiji 3 kg sebesar 5,77 juta metrik ton (MT) dengan anggaran mencapai Rp 28,27 triliun.

"Angka ini sesuai dengan usulan pemerintah mengenai volume, tapi ada perubahan mengenai anggaran," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Sudirman Said.

Perubahan usulan anggaran dilatarbelakangi tren menurunnya patokan harga elpiji di contract price Aramco seiring dengan penurunan harga minyak dunia. Tak ayal, pemerintah pun harus menurunkan anggaran subsidi elpiji 3 kg dari usulan awal Rp 55,1 triliun menjadi Rp 28,27 triliun.

"Tapi Pertamina harus mengantisipasi adanya migrasi dari elpiji 12 kg ke 3 kg. Selain itu memang terjadi satu dua titik kelangkaan karena rumitnya distribusi, tapi yang penting pertamina bisa merepon cepat," pungkasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER