Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Mimika Eltinus Omaleng menyatakan pemerintah daerah siap menyediakan infrastruktur penunjang untuk mengoperasikan pabrik pengolahan dan pemurnian biji mineral atau
smelter yang saat ini sedang dicanangkan PT Freeport Indonesia. Adapun Infrastruktur tersebut meliputi pembangkit listrik hingga prasarana jalan dan lahan untuk smelter.
"Lahannya 200 hektar kami sudah siapkan. Sedangkan listrik kami siapkan 600 megawatt (MW)," kata Eltinus di Jakarta, Jumat (06/02).
Eltinus menjelaskan, manajemen Freeport sendiri sudah berkomitmen untuk menyerap kapasitas listrik sekitar 300 MW dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Urumuka. Di mana PLTA tersebut diketahui memiliki kapasitas pembangkit listrik hingga 600 MW. "Tapi pembangkit listriknya baru 30 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pembangkit, Eltinus bilang, pemerintah daerah juga bakal menyediakan prasarana jalan sepanjang 9 kilometer yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. Di samping itu, di dekat wilayah produksi juga akan dibangun pelabuhan yang dapat digunakan sebagai sarana pengiriman hasil produksi maupun pengolahan.
Namun kata dia, beberapa proyek ini harus ditunjang oleh kepastian Freeport di dalam pembangunan
smelter di Papua. "Investor yang sedang kerja ini mau dengar bahwa Freeport benar mau pakai. Mereka tidak mau rugi kalau bangun saja tapi tidak dipakai," ujarnya tanpa mau menyebut detil siapa investor yang membangun fasilitas tersebut.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan pekan depan dirinya akan meninjau langsung kesiapan lahan berikut rencana pembangunan beberapa fasilitas tadi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Setelah dari sana akan kita putuskan mengenai lokasi
smelter Freeport," ungkapnya.
(ded/ded)