Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia (APOLIN), dan Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) memprediksi ekspor produk sawit dan turunannya di tahun 2015 ada di kisaran 23,7 juta ton. Total ekspor tersebut hanya meningkat 0,4 persen dari total ekspor produk sawit tahun 2014 yang sebesar 23,6 juta ton.
Sementara itu, komposisi ekspor sawit dan turunannya tahun 2015 diproyeksikan identik dengan tahun 2014 yaitu terdiri dari ekspor hulu sawit (Crude Palm Oils /CPO dan lainnya) sebesar 9,9 juta ton atau 42 persen dan ekspor hilir sawit (Processed Palm Oil/PPO) sebesar 13,8 juta ton atau 58 persen.
Perkembangan profil ekspor kelapa sawit tersebut tidak menggembirakan, khususnya bagi Industri Hilir Kelapa Sawit (IHKP). Tahun 2012 ekspor hilir sawit mencapai 60,8 persen dari total ekspor kelapa sawit sedangkan tahun 2013 ekspor hilir sawit mencapai 61 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum GIMN Sahat M Sinaga mensinyalir penyebab turunnya minat ekspor hilir sawit adalah mandulnya instrumen bea keluar pada sawit. Dalam program hilirisasi, selain pemberian insentif pajak bagi investasi IHKS, produksi hilir sawit seharusnya dikenai bea keluar lebih rendah dibandingkan produk hulu.
Harga CPO dunia yang menurun drastis sejak kwartal ketiga tahun lalu menyebabkan bea keluar sawit berada di level 0 persen. Nihil bea keluar untuk sawit menyebabkan eksportir lebih menyukai ekspor hulu sawit dibandingkan hilir.
.
“Menurunnya harga dari sawit (menyebabkan) bea keluarnya sudah enggak kena. Karena bea keluarnya sudah nol, jadi bukan lagi elemen untuk meningkatkan kegairahan hilirisasi,” ujar Sahat pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/2).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 93/M-DAG/PER/12/2014 produk CPO bebas bea keluar apabila harga dunia (CIF Rotterdam) di bawah 750 dolar Amerika Serikat (AS) per ton. Sampai Januari 2015 tercatat Harga Patokan Ekspor (HPE) CPO sebesar 625 dolar AS per ton.
(ded/ded)