BI: Cadangan Devisa Meningkat US$ 3 miliar Berkat Utang

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Feb 2015 09:07 WIB
Januari lalu pemerintah melelang dua varian obligasi berdenominasi dolar AS, yakni seri RI0125 dan RI0145, dengan nilai masing-masing sebesar US$ 2 miliar.
Januari lalu pemerintah melelang dua varian obligasi berdenominasi dolar AS, yakni seri RI0125 dan RI0145, dengan nilai masing-masing sebesar US$ 2 miliar.(CNN Indonesia/Rengga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2015 sebesar US$ 114,2 miliar, meningkat US$ 3 miliar dari posisi Desember 2014 yang sebesar US$ 111,9 miliar. Penguatan cadangan devisa salah satunya dari penarikan utang pemerintah sebesar US$ 4 miliar melalui penerbitan obligasi dolar AS (global bond).

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacob mengatakan selain karena lelang global bond, peningkatan cadangan devisa juga berkat meningkatnya simpanan deposito valuta asing perbankan di BI dan peningkatan hasil ekspor migas pemerintah.

"Serta adanya penerimaan Pemerintah lainnya dalam valuta asing yang melebihi pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah," ujar Peter dalam rilis resmi BI yang dikutip, Sabtu (7/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi cadangan devisa per akhir Januari 2015 ini, menurut Peter, dapat mendanai 6,8 bulan kegiatan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Posisi ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai level cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Peter.

Januari lalu pemerintah telah melelang dua varian obligasi berdenominasi dolar AS, yakni seri RI0125 dan RI0145. Nominal yang diterbitkan untuk masing-masing obligasi tersebut sebesar US$ 2 miliar dari total pemesanan (order-book) mencapai US$19,3 miliar. Dengan demikian terjadi kelebihan permintaan (oversubscription) sebanyak 4,8 kali.

"Pemerintah telah menarik seluruh dana hasil penerbitan global bond senilai US$ 4 miliar dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve," ujar Direktur Jenderal Pengelola Utang Robert Pakpahan Januari lalu.

RI0125 merupakan obligasi valas bertenor 10 tahun atau jatuh tempo pada 15 januari 2025. Sedangkan jangka waktu jatuh tempo untuk RI0145 pada 15 Januari 2045 atau bertenor 30 tahun. Dari kedua SUN tersebut terlihat paling banyak diminati oleh investor AS, yakni 48 persen untuk global bond seri RI0125 dan 53 persen untuk seri RI0145. (ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER