Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang
support 5.315-5.324 dan resisten 5.361-5.381 pada perdagangan Selasa (10/2), dengan kecenderungan menguat terbatas karena dibayangi penurunan volume beli.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju IHSG tidak jauh berbeda dengan laju di akhir pekan, di mana laju indeks kembali berhasil menyentuh level tertinggi terbarunya dan lonjakan tersebut tidak meninggalkan utang
gap.Akan tetapi, lanjut, Reza, yang membedakan penguatan kali ini diikuti dengan turunnya volume beli sehingga menyimpan potensi pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang mampu membuat IHSG bertahan di zona hijaunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jika kondisi ini terjadi maka akan menutup peluang tersebut. Tetap cermati potensi pembalikan arah,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Senin (9/2).
Dalam perdagangan sebelumnya, Reza menilai laju IHSG variatif cenderung mencoba bertahan di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, meski juga diiringi oleh aksi jual pelaku pasar.
“Pergerakan IHSG di awal pekan sesuai dengan perkiraan kami sebelumnya. Di mana kami tuliskan laju indeks kembali berhasil menyentuh level tertinggi terbarunya dan lonjakan tersebut tidak meninggalkan utang
gap sehingga masih ada potensi bagi IHSG untuk kembali menguat,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Reza, perlu dicermati meski masih memiliki peluang. Seperti biasanya pasca menyentuh level tertinggi terbarunya, IHSG terkadang balik badan. Jika kondisi ini terjadi maka akan menutup peluang tersebut.
“Tetap cermati potensi pembalikan arah. Pada kenyataannya, laju IHSG sempat mengalami kenaikan dan kembali menyentuh level tertinggi terbarunya, tapi pasca menyentuh level tersebut laju indeks mulai melemah,” kata Reza.
Dia menilai terlihat penguatan yang terjadi mulai berkurang meski di akhir sesi masih dapat ditutup di zona hijau. Variatifnya laju bursa saham Asia dan pembukaan bursa saham Eropa yang dibarengi dengan kembali melemahnya laju rupiah sempat menghambat laju penguatan IHSG.
(adt)